DAMASKUS (Arrahmah.com) – Rezim Syi’ah Nushairiyah pimpinan Assad telah menyatakan empat fasilitas senjata kimia yang belum pernah disebutkan sebelumnya, menurut pernyataan perwakilan Sekjen PBB kepada Dewan Keamanan PBB pada Selasa (7/10/2014). Berita tersebut meningkatkan kekhawatiran bahwa rezim Suriah belum sepenuhnya terbuka tentang program senjata kimia.
Para diplomat mengatakan Sigrid Kaag mengatakan kepada mereka selama konsultasi tertutup bahwa tiga dari fasilitas merupakan tempat penelitian dan pengembangan dan satu untuk produksi, lansir Zaman Alwasl.
Sebuah misi gabungan antara PBB dan organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) bertugas tahun lalu untuk memusnahkan program senjata kimia Suriah setelah DK PB melakukan kesepakatan. Kesepakatan tersebut dicapai di bawah “ancaman” serangan udara AS setelah beberapa laporan mengenai korban sipil yang diserang menggunakan senjata kimia oleh tentara rezim di pinggiran kota Damaskus yang mengejutkan dunia.
Misi gabungan PBB-OPCW mengklaim telah memusnahkan 1.300 ton senjata kimia dan perhatian saat ini beralih untuk menghancurkan fasilitas senjata kimia Suriah.
OPCW mengatakan, pembongkaran fasilitas senjata kimia Suriah diperkirakan akan dimulai bulan ini dan tahap pertama dari penghancuran 12 fasilitas telah berakhir pada akhir November. (haninmazaya/arrahmah.com)