DAMASKUS (Arrahmah.id) – Aktivis Palestina bereaksi dengan kemarahan setelah rezim Suriah menghapus simbol Palestina dan mengganti nama Kamp Yarmouk, sebuah kamp pengungsi Palestina di Damaskus.
Nama daerah tersebut diubah dari “Kamp Yarmouk” menjadi “Jalan Yarmouk” selama renovasi.
Gambar orang Palestina yang terkenal, seperti Yasser Arafat, dan simbol nasional juga dihapus dari kamp.
Penghuni kamp khawatir bahwa perubahan itu dilakukan oleh otoritas Suriah untuk mencairkan ide kamp dan melenyapkan identitasnya, menurut kelompok Aksi untuk Palestina di Suriah (AGPS).
Kamp Yarmouk menjadi sasaran pengepungan brutal oleh rezim Suriah pada 2014 yang digambarkan sebagai “kisah horor kejahatan perang, kelaparan dan kematian” oleh Amnesty International.
Ia juga menjadi sasaran pemboman udara berat oleh pesawat tempur rezim karena berafiliasi dengan oposisi Tentara Pembebasan Suriah (FSA).
Rezim merebut kembali kamp tersebut pada 2018, tetapi hanya sedikit penduduk yang kembali, karena menghadapi hambatan birokrasi yang signifikan.
Untuk kembali ke Yarmouk, warga harus menyerahkan dokumen yang membuktikan kepemilikan rumah mereka.
Penghuni dan keluarganya kemudian harus mendapat persetujuan dari dinas keamanan sebelum diberi lampu hijau untuk kembali.
Banyak bagian dari kamp yang masih rusak dan dipenuhi puing-puing, menurut AGPS, dan pelayanan publik di daerah tersebut sangat buruk.
Pada Januari, gubernur Damaskus memberi waktu satu bulan kepada penduduk untuk menghancurkan bangunan rusak milik mereka, atau pemerintah kota akan melakukannya untuk mereka, atas biaya pemilik bangunan.
Hal ini berisiko merampas hak milik penduduk, yang sebagian besar dipindahkan dari kamp dan akan kesulitan membuktikan kepemilikan.
Kampanye penghancuran serupa sebelumnya telah dilakukan di daerah lain di Damaskus.
Gedung-gedung milik warga yang mengungsi menjadi sasaran penghancuran ini. (zarahamala/arrahmah.id)