IDLIB (Arrahmah.com) – Sebuah masjid dihancurkan oleh pasukan rezim Suriah dan milisi Syiah Iran di salah satu desa yang mereka ambil alih di selatan Idlib, lapor sejumlah aktivis Suriah.
Aktivis Suriah menyerbarkan foto di halaman media sosial terkait penghancuran masjid Rawda di bagian timur kota Jarjanaz di tenggara Idlib.
Sumber lokal mengatakan, seperti dilansir Baladi News (25/5/2021), bahwa pasukan rezim Suriah dan milisi Syiah Iran menghancurkan masjid tersebut dengan tujuan untuk mencuri besi dari atap masjid.
Mereka pun menambahkan bahwa pasukan rezim Suriah dan milisi Syiah menghancurkan sebagian besar rumah warga sipil di kota Jarjanaz dan daerah yang mereka kuasai dengan dukungan pasukan Rusia.
Bahkan sebagian besar lahan pertanian pun dibakar dan pohon-pohon ditebang agar dapat dijadikan kayu bakar.
Tindakan ini diduga sebagai bentuk balasan dan peringatan terhadap orang-orang yang menentang rezim Suriah.
Aktivis media Anas Al Maarawi mengomentari gambar masjid yang hancur tersebut, dalam akun Twitter-nya, “Sebuah kebencian sektarian yang berbau busuk bahkan rumah-rumah Allah pun ikut dijarah dan dihancurkan atapnya untuk dicuri besinya. Ini dia Masjid Rawda di kota Jarjanaz, selatan Idlib, setelah diduduki oleh geng Assad, Rusia, dan milisi Syiah Iran.”
Aktivis media Hayyan Abu Rashid mengomentari foto di tweetnya juga, “Pasukan rezim Suriah dan milisi Syiah Iran menghancurkan sebuah masjid di kota Jarjanaz, tenggara Idlib, dengan tujuan mencuri besi di dalamnya.”
Dalam tweet lain, salah satu aktivis mengatakan, “Siapa pun yang menghancurkan masjid di tanah airnya tidak dapat berkontribusi untuk pembebasan Masjid Al Aqsha dari Zionis.”
Aktivis media dari kota Jarjanaz, Faiz Al Daghim, mengomentari foto-foto masjid, “Ini bukan kubah Masjid Al Aqsa atau kubahnya Masjid Aya Sophia. Ini adalah masjid Rawda di kota Jarjanaz yang dihancurkan dan besinya dicuri oleh geng Bashar Asad.”
Masjid Al Rawda yang dibangun pada tahun 1996 di kota Jarjanaz, Idlib, telah beberapa kali menjadi sasaran serangan pasukan rezim Suriah dan milisi Syiah hingga mereka menduduki daerah itu pada tanggal 23 September 2019. (hanoum/arrahmah.com)