BEIRUT (Arrahmah.com) – Rezim Suriah diduga kuat berada d balik serangan bom mobil di kawasan mayoritas Kristen desa Asyrafiah, Beirut Timur pada Jum’at siang (19/10). Serangan itu menewaskan delapan warga dan melukai hampir delapan puluh warga lainnya.
Salah satu korban tewas dalam serangan bom mobil itu adalah Brigader Jendral Wissam Al-Hassan, Kepala Divisi Informasi dalam Pasukan Keamanan Dalam Negeri (ISF). Ia adalah tokoh penting ISF yang membongkar dan menggagalkan usaha pengeboman di kawasan mayoritas Kristen Lebanon pada awal Agustus 2012 lalu. Dalam peristiwa itu ISF menangkap mentri Lebanon pro rezim Suriah, Michael Samaha dan membongkar keterlibatan intelijen rezim Suriah.
Selama periode 2005 sampai 2008, Wissam Al-Hassan memimpin penyidikan ISF terhadap kasus pembunuhan PM Lebanon, Rafik Hariri. ISF menemukan bukti-bukti kuat pembunuhan itu didalangi oleh rezim Nushairiyah Suriah.
Berbagai keberhasilan ISF membongkar konspirasi-konspirasi jahat rezim Suriah terhadap Lebnon telah membuat malu rezim Suriah dan berimbas kepada meningkatnya ketegangan hubungan kedua negara bertetangga tersebut. Trauma invasi militer Suriah terhadap Lebanon pada masa lalu sendiri masih terekam kuat dalam ingatan warga Lebanon.
Serangan bom mobil pada hari Jum’at siang terjadi di Sasin Square, desa Asyrafiah yang merupakan kawasan mayoritas Kristen. Diduga kuat serangan bom itu sebagai upaya mengadu domba warga muslim Lebanon dan warga Kristen Lebanon. Jika perang “saudara” terjadi di Lebanon seperti masa perang 1975-1990.
Pemimpin partai Kristen Lebanon Al-Kataib yang anti rezim Suriah, Amin Al-Jamil, mengutuk keras serangan bom mobil tersebut. Menurutnya Wissam Al-Hassan tewas sebagai “pelindung warga Lebanon”.
Politikus Lebanon dan anggota Aliansi 14 Maret yang merupakan gerakan anti rezim Suriah, Michel Pharaon, kepada stasiun TV Al-Jazeera mengatakan boleh jadi Aliansi 14 Maret menjadi target utama dari serangan biadab tersebut.
(muhib almajdi/arrahmah.com)