DAMASKUS (Arrahmah.com) – Media rezim Suriah mengatakan pada Sabtu (29/9/2018) perbatasan utama Nassib dengan Yordania akan dibuka kembali pada 10 Oktober, tiga tahun setelah rute perdagangan dikuasai oposisi dan ditutup.
Penutupan persimpangan pada tahun 2015 memotong rute transit penting bagi ratusan truk sehari mengangkut barang antara Turki dan Teluk, serta Libanon dan Teluk.
Pasukan rezim mengambil alih rute tersebut pada Juli lalu.
Pemerintah Yordania mengatakan kedua pihak masih mempelajari pembukaan kembali perbatasan antara kedua negara.
“Penyeberangan Jaber Nassib masih tertutup. Ini belum dibuka kembali untuk pergerakan barang dan penumpang,” kata pernyataan resmi mengutip jurubicara pemerintah Yordania Joumana Ghonaimat.
Media rezim Suriah mengeluarkan pernyataan baru oleh kementerian transportasi yang mengatakan bahwa “persiapan logistik untuk membuka kembali penyeberangan sekarang telah selesai, sehingga perbatasan Nassib menyeberang dengan Yordania akan dibuka kembali pada sepuluh Oktober dan mulai menerima truk dan lalu lintas transit. ”
Pemerintah Yordania, dalam pernyataannya, tidak menetapkan tanggal tertentu untuk pembukaan.
Menteri ekonomi Libanon mengatakan pada Reuters pada Juli bahwa penyeberangan adalah “arteri vital” bagi ekonomi Libanon.
(fath/arrahmah.com)