SHAN’A (Arrahmah.com) – Sumber-sumber khusus menyatakan terjadi perselisihan tajam antara Panglima Divisi I Kavaleri Yaman dan Mentri Pertahanan Yaman setelah rezim Kerajaan Arab Saudi mengucurkan anggaran dalam jumlah besar untuk menggaji Lijan Sya’biyah. Demikian laporan harian Aden Gulf News, Jum’at (9/11).
Sumber-sumber itu menyebutkan rezim Arab Saudi telah menetapkan anggaran sebesar 10 juta riyal Saudi untuk menggaji 5000 tentara Lijan Sya’biyah, aliansi milisi-milisi di bawah naungan militer rezim sekuler Yaman. Dengan anggaran sebesar itu, setiap tentara Lijan Sya’biyah akan mendapatkan gaji 2000 riyal Saudi per bulan. Dengan kurs 1 riyal Saudi senilai Rp 2500,00 maka jumlah itu setara dengan lima juta rupiah.
Gelontoran dana dalam jumlah menggiurkan itu telah menimbulkan perselisihan sengit antara Panglima Divisi I Kavaleri Yaman mayjend Ali Muhsin Al-Ahmar dan Mentri Pertahanan Yaman jendral Muhammad Nashir Ahmad. Pasalnya, anggaran itu diserahkan oleh rezim Arab Saudi kepada Departemen Pertahanan Yaman.
Lijan Sya’biyah atau Komite-komite Rakyat adalah aliansi milisi-milisi bersenjata yang berada di bawah naungan Tentara Nasional Yaman. Lijan Sya’biyah dibentuk dari para kepala suku dan tokoh masyarakat Yaman yang berhasil direkrut oleh militer Yaman.
Lijan Sya’biyah dibentuk oleh rezim AS, Arab Saudi dan Yaman untuk memerangi mujahidin Anshar Shariah di Yaman Selatan. Lijan Sya’biyah di Yaman adalah bentuk lain dari Majlis Shahawat di Irak yang dibentuk oleh militer penjajah salibis AS untuk memerangi mujahidin ahlus sunnah.
(muhib almajdi/arrahmah.com)