ARAB SAUDI (Arrahmah.com) – Tokoh ulama Saudi Syaikh Salman Al-Audah telah mengkonfirmasi laporan bahwa Syaikh Muhammad Al-Arifi ditahan oleh pemerintah Saudi dengan tuduhan telah mengkritik layanan kereta api untuk jamaah Muslim selama pelaksanaan ibadah haji tahun ini, lapor World Bulletin pada Selasa (28/10/2014).
Di Twitter, Syaikh Al-Audah, wakil dari Persatuan Ulama Muslim Internasional, berdo’a untuk pembebasan Syaikh Al-Arifi agar “kembali kepada kerabat dan para pendukungnya.”
Syaikh Muhammad Al-Arifi adalah seorang ulama, penceramah dan motivator terkemuka. Ulama yang meraih gelar S3 itu selama ini dikenal “bersih” dari kegiatan berbau “kekerasan”. Dia mengajar di berbagai perguruan tinggi dan memberi ceramah di berbagai negara Arab.
Syaikh Al-Arifi telah mengkritik pemerintah Saudi terkait kinerja buruk layanan kereta api selama pelaksanaan ibadah haji 1435 H awal Oktober ini.
Sejak pertengahan bulan ini, Syaikh Al-Arifi telah berhenti menulis posting di akun Twitter-nya, memicu spekulasi bahwa dia telah ditahan.
Otoritas Saudi sempat tidak membenarkan ataupun membantah telah menangkap Syaikh Al-Arifi.
Awal bulan ini, Mufti Saudi Abdul Aziz bin Abdullah Al-Syaikh mengkritik orang-orang “yang mencari kesalahan selama ibadah haji.”
Sebelumnya, Syaikh Al-Arifi juga pernah ditahan oleh otoritas Saudi pada Juli 2013 lantaran gencar menyatakan dukungannya kepada jutaan demonstran Ikhwanul Muslimin pro presiden terguling Mesir, Muhammad Mursi, di Rabiah Adawiah Square melalui akun twitter.
Saat itu dia menyerukan kepada para pendukungnya untuk mendokumentasikan demonstrasi-demonstrasi anti kudeta militer di Mesir dan menyebarluaskannya ke dalam berbagai bahasa dunia agar diketahui oleh dunia internasional.
Sikap Syaikh Al-Arifi tersebut sangat bertolak belakang dengan kebijakan rezim Saudi yang mendukung kudeta militer di Mesir. Pihak-pihak yang kontra terhadap Syaikh Al-Arifi melakukan kampanye boikot terhadap akun twitter dan facebook-nya.
Mereka menuding Syaikh Al-Arifi memprovokasi jutaan rakyat Mesir untuk menuntut pengangkatan kembali Muhammad Mursi dan mengakibatkan jatuhnya banyak korban dalam bentrokan antara para demonstran dengan aparat keamanan di Mesir.
Arab Saudi merupakan salah satu negara Arab pertama yang menyambut penggulingan Presiden Muhammad Mursi oleh militer Mesir.
Syaikh Al-Audah adalah orang yang membuat pengumuman pertama bahwa Syaikh Al-Arifi telah dibebaskan pada saat itu.
(banan/arrahmah.com)