SANA’A (Arrahmah.com) – Al Jazeera melaporkan mengutip sumber di Yaman selatan bahwa beberapa suku setempat didesasak oleh Mujahidin Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) untuk meninggalkan wilayah mereka.
Laporan menyatakan bahwa Mujahidin Ansar al-Sharia, divisi dari AQAP, meninggalkan kota Shaqra. Angkatan bersenjata dari suku setempat menduduki gedung-gedung kepolisian, pemerintah kota dan rumah sakit.
Menurut tokoh dari polisi rezim Saleh di kota Wadia, Abdullah Naser, Mujahidin AQAP meninggalkan kota setelah pemimpin klan lokal termasuk Nasser menuntut dari mereka untuk menarik pasukan dari kota.
Terkait laporan ini, tidak mungkin memeriksa informasi ini dari sumber-sumber independen.
Sementara itu, sejumlah besar pasukan Mujahidin terus memegang kota Loder, meskipun fakta bahwa satu dari suku setempat, seperti yang diklaim oleh rezim Saleh, menuntut AQAP untuk menarik diri.
Dilaporkan bahwa komandan Mujahidin memperingatkan para pemimpin suku setempat bahwa mereka dapat memprovokasi pertumpahan darah.
Sampai saat ini Mujahidin AQAP masih mengendalikan kota Zinjibar, ibukota Abyan, juga Jaar, Lodar dan wilayah lainnya di Yaman selatan.
Unit Mujahidin juga aktif di provinsi selatan yang bersebelahan dengan provinsi Abyan.
Sementara itu, komandan Brigade Mekanik 25 dari rezim Saleh mengumumkan bahwa 9 Mujahid telah gugur dan banyak yang mengalami luka akibat serangan udara dan artileri di kota Zinjibar.
Laporan ini juga mengklaim bahwa seorang komandan Mujahidin, Emir Abu Sanbul ikut gugur dalam serangan. Namun militer rezim Saleh menolak memberikan rincian kerugian di pihak mereka.
Menurut kantor berita Xinhua, yang mengacu pada sumber-sumber militer, Mujahidin Al Qaeda merilis selebaran kepada suku setempat yang menyatakan diri setia kepada rezim Saleh, untuk tidak melakukan tindakan apapun yang dapat menyebabkan “perang yang menghancurkan”. (haninmazaya/arrahmah.com)