HOMS (Arrahmah.com) – Warga dari lingkungan Al-Waer di pusat Homs yang sebelumnya mengalami pengepungan ketat, melaporkan adanya pelanggaran baru untuk kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi oleh PBB yang dicapai pada bulan lalu di mana sebuah persimpangan utama telah ditutup pada pekan ini, ujar aktivis kepada Zaman Alwasl.
Kesepakatan gencatan senjata yang dicapai pada 10 Desember menyatakan bahwa persimpangan Dawar Al-Muhandisin harus terus dibuka agar orang-orang dapat mengelola kehidupan normal mereka dan membeli kebutuhan pokok mereka. Namun tentara rezim telah memberlakukan pembatasan berlebihan hingga berakhir dengan penutupan.
Pada 10 Desember, 300 pejuang bersama dengan 400 anggota keluarga mereka meninggalkan distrik Al-Waer, di bawah kesepakatan gencatan senjata.
Rabu lalu, dua pejuang Suriah gugur di Al-Waer dan menjadi pelanggaran pertama kesepakatan gencatan senjata yang datang setelah tentara rezim Nushairiyah dan sekutunya melancarkan ofensif besar di wilayah Homs yang dikuasai oleh pejuang Suriah yang didukung oleh serangan udara Rusia. (haninmazaya/arrahmah.com)