DAMASKUS (Arrahmah.com) – Operasi terbaru untuk pemindahan secara paksa dimulai pada Rabu (19/10/2016) di Moadamiyet Al-Sham di pinggiran Damaskus, dimana sekitar 5.000 orang dari kota tersebut dan pengungsi yang berasal dari Daraya, Kafarsouseh dan Al-Mazeh dipaksa untuk pergi dari rumah mereka menuju provinsi Idlib.
Pusat media di wilayah tersebut mengatakan bahwa bus hijau tiba di pintu masuk kota dan beberapa pejuang tiba bersama keluarga mereka, lansir Zaman Alwasl.
Aktivis di kota mengklarifikasi laporan dan mengatakan bahwa operasi dilakukan setelah rezim setuju untuk mengeluarkan mereka yang tidak menginginkan pemukiman agar pindah bersama keluarga mereka ke Idlib, setelah pertemuan dua hari antara delegasi rezim dengan perwakilan dari penduduk setempat.
Rezim setuju untuk mengeluarkan 400 orang dari Kafarsouseh dan Daraya di samping 650 dari Moadamiya. Menurut perjanjian tersebut, para pejuang akan menyerahkan senjata mereka sebelum keluar.
Populasi di Moadamiyet Al-Sham diperkirakan berjumlah 70.000 menurut statistik sebelum revolusi dan kota ini terletak di barat Damaskus berdekatan dengan bandara militer Mazzeh dan unit Divisi Keempat pasukan rezim Asad. Kota tersebut merupakan salah satu daerah pertama yang memberontak terhadap rezim. (haninmazaya/arrahmah.com)