SURIAH (Arrahmah.com) – Pemerintah rezim Nushairiyah Suriah menyatakan pada Selasa (23/9/2014) bahwa mereka telah diberitahu tentang serangan udara terhadap lokasi mujahidin di wilayah Suriah, dan bahwa mereka telah menerima pesan dari Menteri Luar Negeri AS John Kerry.
Pesan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Irak, yang menyatakan bahwa penjajah salibis AS dan sekutunya berniat untuk meluncurkan serangan di Suriah beberapa jam sebelum dimulainya serangan, surat kabar Al-Quds melaporkan pada Selasa (23/9).
Damaskus menegaskan bahwa setiap serangan di dalam wilayah Suriah harus dilakukan dengan persetujuan mereka.
Surat kabar itu mengutip pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Suriah yang mengatakan bahwa menteri luar negerinya, Walid Al-Moallem, telah menerima pesan dari rekan Amerika-nya melalui Menteri Luar Negeri Irak, dan menambahkan bahwa pemerintah Irak, yang dipimpin oleh Syiah mayoritas , tetap menjadi sekutu dekat Damaskus.
Pernyataan Suriah dilaporkan mengatakan bahwa: “Menteri Luar Negeri menerima pesan dari rekan Amerika melalui Menteri Luar Negeri Irak, memberitahukan bahwa AS akan menargetkan basis Islamic State (IS), beberapa di antaranya ada di Suriah.”
Damaskus berjanji untuk melanjutkan serangan melawan IS, yang mengontrol daerah yang luas di utara dan timur Suriah di samping bagian yang berdekatan dengan Irak. Pernyataan itu menambahkan bahwa Damaskus akan terus menyerang organisasi IS di daerah-daerah yang menjadi sasaran penggerebekan yang dipimpin oleh AS pada hari Selasa (23/9).
Penjajah salibis Amerika dan kelima negara Arab sekutunya mengklaim serangan mereka hanya ditujukan terhadap kelompok IS di provinsi Raqqah. Namun situs-situs jihad Suriah melaporkan serangan tersebut juga ditujukan kepada kelompok Jabhah Nushrah, Ahrar Asy-Syam dan kelompok-kelompok mujahidin “Khurasan”, nama lain untuk mujahidin Afghanistan, yang berjihad di Suriah.
(banan/arrahmah.com)