JAKARTA (Arrahmah.com) – Terbitnya buku sosialisasi penyesuaian subsidi BBM dengan judul “Bersama-sama Selamatkan Uang Rakyat, Mencegah Menggelembungnya Subsidi BBM Yang tidak Adil dan Salah Sasaran” dinilai Arim Nasim sebagai salah satu bukti kebohongan rezim neoliberal.
“Ini kebohongan rezim neoliberal!” tuding Ketua Lajnah Maslahiyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia tersebut kepada mediaumat.com, Selasa (11/6).
Karena, menurut Arim, yang seharusnya diselamatkan adalah uang rakyat yang dikorupsi pejabat serta SDA yang diserahkan dan dirampok para kapitalis seperti tambang emas, gas, dll.
“Selamatkan Indonesia dari neoliberalisme dengan syariah dan khilafah,” pungkasnya.
Keluh kesah di media sosial
Sementara itu menjelang kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi, masayarakat mengungkapkan keluh kesahnya di media sosial on line. Masyarakat meminta agar pemerintah memperhatikan nasib rakyat kecil dan tidak berpihak kepada golongan elit negei ini. Kaum elite negeri ini adalah orang-orang kaya yang banyak menikmati kebijakan pemerintah yang korup.
Sebagian masyarakat ada juga yang mengungkapkan pemikirannya yang bagus antara lain metode dakwah dan jihad. Dalam menghadapi penguasa yang dzalim ini seseorang mengungkapkan di media sosial agar umat Islam terus menerus mendakwahkan dakwah Alhaq kepada penguasa yang dzolim. Karena jihad yang paling utama adalah mengatakan Alhaq dihadapan penguasa yang dzalim. Siapa dari golongan umat Islam yang mau mengambil peran itu pada hari ini?
(azmuttaqin/arrahmah.com)