SURIAH (Arrahmah.com) – Ketersediaan air di Suriah telah dibagi dua sejak perang dimulai empat setengah tahun yang lalu dan bahwa rezim diktator Bashar Asad telah sengaja memotong pasokan air di sejumlah wilayah, ungkap sebuah laporan UNICEF, sebagaimana dilansir WB pada Rabu (26/8/2015).
Pada Selasa (25/8), PBB mengungkapkan bahwa ketersediaan air di Suriah telah dibagi dua sejak awal perang yang dimulai hampir empat setengah tahun yang lalu, dengan jutaan orang di seluruh di Suriah harus menanggung penghentian pasokan air mereka yang begitu lama dan terkadang memang disengaja.
Dalam sebuah laporan tentang kelangkaan air di Suriah, UNICEF mengatakan telah mencatat 18 penghentian pasokan air publik yang disengaja di kota utara Aleppo tahun ini. “Keran di beberapa daerah menjadi kering sampai 17 hari berturut-turut dan selama lebih dari satu bulan di beberapa wilayah kota,” laporan itu menegaskan, ada pihak yang menggunakan air untuk mencapai keuntungan militer dan politik.
Sebuah artikel di New York Times mengatakan bahwa diperkirakan ada 2,3 juta orang di Aleppo, 2,5 juta di Damaskus dan 250.000 orang di selatan kota Dara’a yang menderita kekurangan air yang parah, dan bahwa anak-anak yang dikirim oleh keluarga untuk mengumpulkan air dari tempat pengumpulan air sering begitu dipertaruhkan hidupnya. Dalam beberapa pekan terakhir, sedikitnya tiga anak di daerah Aleppo telah meninggal saat berjuang mengumpulkan air, kata laporan itu. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.
(banan/arrahmah.com)