KABUL (Arrahmah.com) – Pasukan AS-NATO tengah melakukan proses penarikan pasukan dan proses “transisi” pemerintahan di Afghanistan. NATO berharap pasukan boneka Nasional Afghan (ANA) dan polisi boneka Afghan (ANP) mampu “mengendalikan keamanan” di seluruh negara mereka pada akhir 2014 dan selanjutnya.
Dominic Medley, juru bicara perwakilan sipil NATO di Afghanistan, mengklaim bahwa kemampuan pasukan keamanan Afghan meningkat setiap harinya, bukti proses transisi.
Dalam respon untuk International Crisis Group (ICG), Medley mengatakan bahwa pasukan keamanan Afghan akan memimpin keamanan di seluruh negara itu dan proses transisi akan berlanjut dalam dua tahun kedepan.
ICG memperingatkan Afghanistan akan menuju kehancuran krisis politik, mengingat rezim boneka Karzai sedang mempersiapkan untuk “mengambil alih” kontrol pemerintahan di 2014, setelah kepulangan pasukan penjajah sepenuhnya seperti yang direncanakan.
“Ada resiko nyata bahwa rezim Kabul bisa runtuh ketika penarikan NATO pada tahun 2014,” kata Candace Rondeaux, analis senior ICG di Afghanistan, dikutip Pajhwok.
Rondeaux meyakini tentara dan polisi Afghan akan kewalahan dan tidak siap untuk transisi, meski di sisi lain dia yakin bahwa NATO mampu mempersiapkan pasukan keamanan rezim Kabul untuk melanjutkan misi NATO.
Sementara itu, Mujahidin Imarah Islam Afghanistan dalam pernyataan resminya dalam sebelas tahun invasi AS-NATO ke Afghanistan, meyakini kemenangan bagi Mujahidin dan rakyat Afghan telah dekat. Terbukti pasukan penjajah asing telah kewalahan menghadapi Mujahidin dan telah mulai menarik pasukan dari Afghanistan, dan ketika mereka meninggalkan Afghanistan sepenuhnya maka akan lebih mudah bagi Mujahidin merebut kembali Afghanistan dari kendali musuh (insya Allah). (siraaj/arrahmah.com)