DAMASKUS (Arrahmah.com) – Rezim Asad melancarkan kritik habis-habisan terhadap Inggris dan pejabatnya, menuduhnya mendukung “kelompok teroris”, menghalangi proses “rekonstruksi”, dan menerapkan “tindakan pemaksaan ilegal” yang menargetkan rakyat Suriah dan mata pencaharian mereka.
Serangan rezim terjadi beberapa jam setelah pernyataan Perwakilan Khusus Inggris yang baru ditunjuk untuk Suriah, Jonathan Hargreaves.
Menurut media rezim, sebuah “sumber resmi di Kementerian Luar Negeri” mengatakan bahwa rezim tercengang dengan “kemunafikan, tuduhan palsu dan distorsi fakta perwakilan Inggris untuk Suriah, Jonathan Hargreaves mengenai situasi kemanusiaan di Suriah, lansir Zaman Alwasl (17/12/2020).
“Pejabat Inggris mengabaikan bahwa alasan utama penderitaan rakyat saat ini terletak pada ‘agresi teroris’ yang menumpahkan darah Suriah dan menghancurkan pencapaian mereka, di mana Inggris adalah salah satu pelakunya melalui dukungan tak terbatasnya kepada berbagai kelompok ‘teroris’.
Selain itu, ia mengabaikan tindakan koersif sepihak yang diberlakukan di Suriah oleh AS dan para pengikutnya, dengan Inggris di garis depan, yang tidak hanya mempengaruhi kehidupan warga Suriah tetapi juga merupakan pelanggaran mencolok terhadap prinsip-prinsip hukum kemanusiaan internasional, hak asasi manusia, dan yang lainnya,” klaimnya. (haninmazaya/arrahmah.com)