DAMASKUS (Arrahmah.com) – Rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad telah mengerahkan pasukan di gurun sepanjang perbatasan Irak dan Yordania atas permintaan Rusia karena kekhawatiran meningkatnya serangan oleh pasukan bersenjata yang didukung Barat.
Pengerahan mobil dilakukan saat pasukan yang didukung koalisi Barat, Usoud Al-Sharqiya dan Batalion Ahmed Al-Abdo, membangun kekuatan, mendapatkan lebih banyak senjata dan pelatihan yang meningkatkan ketakutan rezim Asad, lansir Zaman Alwasl pada Ahad (14/5/2017).
Pasukan yang dikerahkan beropersi di divisi Tiga, Empat, Lima dan 15.
Pemimpin rezim Nushairiyah, Bashar Asad, mengklaim pada 22 April lalu bahwa “negaranya” memiliki informasi bahwa Yordania berencana untuk mengirim pasukannya ke Suriah selatan bekerja sama dengan Amerika serikat, lansir media Rusia, Sputnik.
“Kami memiliki informasi, tidak hanya dari media massa, tapi dari berbagai sumber berbeda,” ujar Asad kepada Sputnik.
“Kalian tahu bahwa kami memiliki suku dan keluarga yang sama di kedua sisi perbatasan,” lanjutnya.
Dia juga mengklaim bahwa Amman selalu menjadi “bagian dari rencana Amerika melawan Suriah”, dan menuduh Yordania bukanlah negara merdeka, namun menjalankan rencana yang dilakukan oleh Amerika serikat.
Media massa sebelumnya melaporkan pernyataan sumber-sumber politik di Yaman yang berbicara mengenai operasi Yordania-Amerika Serikat-Inggris yang akan diluncurkan untuk melawan “organisasi teroris” yang beroperasi di dekat perbatasan Yordania-Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com)