IDLIB (Arrahmah.com) – Sedikitnya tiga petani Suriah tewas dalam serangan oleh pasukan rezim Bashar Asad di provinsi utara Idlib pada Sabtu (26/12/2020).
Melanggar gencatan senjata yang ditandatangani antara Turki dan Rusia pada 5 Maret, pasukan rezim melakukan serangan artileri di sebuah desa dekat Hama, menewaskan tiga warga sipil dan melukai satu lainnya, lansir Zaman Alwasl.
Pada Mei 2017, empat zona de-eskalasi ditetapkan di Idlib dan beberapa wilayah di provinsi tetangga Latakia, Hama dan Aleppo serta bagian utara provinsi Homs, wilayah Ghautah Timur di ibu kota Damaskus, Daraa dan kota Qunaitirah oleh Turki, Rusia, dan Iran dalam pembicaraan yang diadakan di ibu kota Kazakhstan, Nur-Sultan, yang juga dikenal sebagai proses Astana.
Rezim dan teroris yang didukung Iran menangkap tiga dari empat wilayah dan kini menuju Idlib. Pembicaraan antara Ankara dan Moskow diadakan di Sochi, Rusia pada September 2018 untuk mengonsolidasikan perjanjian gencatan senjata.
Namun, pasukan rezim memulai operasi militer untuk merebut seluruh wilayah pada Mei 2019 dan merebut beberapa daerah pemukiman besar di dalam zona de-eskalasi Idlib.
Pada 5 Maret, Turki dan Rusia mengadakan pembicaraan di Moskow dan mencapai kesepakatan baru. Kesepakatan tersebut beberapa kali dilanggar oleh pasukan rezim Asad. Hampir 2 juta warga sipil terpaksa mengungsi ke wilayah dekat perbatasan Turki karena takut serangan pasukan rezim. (haninmazaya/arrahmah.com)