DOUMA (Arrahmah.com) – Kelompok pejuang Suriah, Jaisyul Islam yang saat ini masih bertahan di Douma, Ghautah Timur, mengatakan pada Sabtu (7/4/2018) bahwa pasukan rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad telah menjatuhkan bom barel yang mengandung kimia beracun dan menargetkan warga sipil Ghautah, membunuh dan melukai lebih dari 500 orang.
“Rezim Asad dan sekutunya melanjutkan kejahatan mereka,” ujar juru bicara Jaisyul Islam Hamza Bairiqdar kepada Al-Hadath TV.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, melaporkan 11 kasus gejala mati lemas di kota, termasuk lima anak, menyusul serangan oleh jet tempur Suriah. Mereka tidak mengatakan kimia apa yang mungkin telah digunakan dalam serangan itu.
Foto-foto yang berasal dari Douma menunjukkan sejumlah warga sipil termasuk anak-anak mengalami kesulitan bernafas dan gejala lain yang menandakan paparan senyawa kimia, lansir Daily Sabah.
Rezim Asad melancarkan serangan udara dan darat yang ganas terhadap Douma pada Jum’at (6/4) menewaskan 48 orang dalam waktu 24 jam.
Namun menurut laporan Al Jazeera mengutip pernyataan kelompok Pertahanan Sipil Suriah atau yang lebih dikenal dengan White Helmets, serangan kimia tersebut membunuh sedikitnya 70 orang. Mereka mengatakan kebanyakan korban adalah anak-anak dan perempuan.
“Tujuh puluh orang mati lemas dan ratusan masih tercekik,” ujar Raed Al-Saleh Kepala White Helmets mengatakan kepada Al Jazeera, menambahkan bahwa korban tewas kemungkinan bertambah karena banyak korban yang berada dalam kondisi kritis.
(haninmazaya/arrahmah.com)