DAMASKUS (Arrahmah.com) – Militer rezim Suriah mengatakan pada Ahad malam (28/2/2021) bahwa roket yang ditembakkan “Israel” menghantam bagian selatan Damaskus dalam serangan yang menurut sumber intelijen regional menargetkan aset yang terkait dengan Iran.
Sebuah pernyataan oleh militer rezim Asad mengatakan serangan itu datang dari Dataran Tinggi Golan dan telah menjatuhkan sebagian besar rudal, dalam serangan kedua dalam waktu kurang dari sebulan di pinggiran ibu kota, lansir Reuters.
Seorang juru bicara militer “Israel” menolak mengomentari laporan tersebut.
“Israel” telah mencapai target yang lebih luas dari biasanya sejak awal tahun, termasuk serangan besar terhadap benteng-benteng yang terkait dengan Iran di timur, dekat perbatasan Irak.
Menteri Pertahanan “Israel” Benny Gantz pada Jumat mengatakan “Israel” mengambil tindakan “hampir setiap minggu” untuk mencegah kubu Iran di Suriah.
Sumber intelijen regional mengatakan Pasukan Quds Iran dan milisi yang didukungnya, yang keberadaannya telah menyebar di Suriah dalam beberapa tahun terakhir, memiliki kehadiran yang kuat di lingkungan Sayeda Zainab di Damaskus selatan di mana milisi memiliki banyak pangkalan bawah tanah.
“Israel” secara teratur menyerang apa yang dikatakannya sebagai target terkait Iran di Suriah dalam beberapa tahun terakhir, dan meningkatkan serangan seperti itu tahun ini dengan dalih untuk mengurangi pengaruh Iran.
Kepala Staf “Israel” Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan pada bulan Desember “Israel” telah mencapai lebih dari 500 target pada tahun 2020.
Rezim Suriah Bashar Asad tidak pernah secara terbuka mengakui ada pasukan Iran yang beroperasi atas namanya dalam perang Suriah, hanya Teheran telah mengirim penasihat militer.
Masuknya ribuan milisi Syiah, dari Afghanistan ke Libanon, untuk berperang bersama Asad membantu penguasa otoriter itu bertahan dari pemberontakan bersenjata yang meluas yang muncul dari tindakan keras terhadap protes anti-pemerintah pada tahun 2011.
Sumber intelijen Barat mengatakan serangan “Israel” tahun ini telah merusak kekuatan militer Iran yang luas di Suriah tanpa memicu peningkatan permusuhan yang signifikan. (haninmazaya/arrahmah.com)