IDLIB (Arrahmah.com) – Rezim Bashar Asad di Suriah dan kelompok-kelompok teror yang didukung Iran telah menyerang zona de-eskalasi Idlib 6.422 kali pada bulan Maret, menurut badan pertahanan sipil White Helmets.
Melanggar perjanjian antara Turki dan Rusia yang ditandatangani pada 17 September 2018, pasukan rezim terus menyerang selatan dan tenggara Idlib dan wilayah utara dan barat laut Hama.
Menurut data yang dikumpulkan Anadolu dari White Helmets, pasukan pro-rezim menyerang Hama sebanyak 3.950 kali, Aleppo sebanyak 299 kali dan Idlib sebanyak 2.087 kali dengan roket baik dari darat maupun udara.
White Helmets juga mencatat 86 serangan udara dari pasukan rezim terhadap warga sipil di Idlib.
Menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SNHR) pada 2 April, sebanyak 135 warga sipil kehilangan nyawa mereka dalam serangan rezim Asad, kelompok-kelompok teroris yang didukung Iran dan serangan Rusia pada bulan Maret.
Antara 9 Februari dan 6 April, 160.583 warga sipil dari 25.776 keluarga terpaksa mengungsi ke daerah-daerah dekat perbatasan Turki, menurut LSM setempat.
Presiden Recep Tayyip Erdoğan dan mitranya dari Rusia Vladimir Putin sepakat pada September lalu untuk mengubah Idlib menjadi zona de-eskalasi di mana tindakan agresi akan sangat dilarang. Tetapi kesepakatan ini tidak diindahkan rezim Asad, karena serangan terjadi hampir setiap hari di zona de-eskalasi tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)