IDLIB (Arrahmah.com) – Pasukan rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad yang didukung Rusia telah membombardir dan menghancurkan setidaknya 225 fasilitas sipil di Suriah barat laut sejak November lalu, Kelompok Koordinasi Respons Suriah mengatakan pada Ahad (8/3/2020).
Ofensif rezim di provinsi Idlib dan bagian-bagian Aleppo telah menggusur lebih dari 1.041.000 orang dari rumah mereka dan menewaskan 700 orang, termasuk 91 wanita, 212 anak-anak dan 17 pekerja penyelamat, selama tiga bulan terakhir, kata kelompok itu, seperti dilansir Zaman Alwasl (9/3).
Menurut kelompok pemantau lokal, serangan udara Rusia dan rezim telah menargetkan 20 tempat penampungan pengungsi, 88 fasilitas pendidikan, 9 markas badan Pertahanan Sipil, 32 pusat kesehatan, 8 ambulans, 14 toko roti, 31 tempat ibadah, dan 23 berbagai fasilitas seperti air dan pembangkit listrik.
Langit Idlib benar-benar bebas dari pesawat tempur rezim Suriah dan Rusia pada Jumat (6/3) ketika kesepakatan gencatan senjata berlangsung di provinsi barat laut Suriah.
Gencatan senjata, yang ditengahi oleh Turki dan Rusia, menghentikan kampanye udara dan darat selama tiga bulan yang mengerikan yang menewaskan ratusan orang dan mengirim 1 juta orang melarikan diri ke perbatasan Turki.
Perjanjian itu, yang diumumkan Kamis setelah pertemuan enam jam antara presiden Turki dan Rusia di Moskow, pada dasarnya membekukan garis konflik di Idlib.
Kesepakatan yang diumumkan di Moskow adalah yang terbaru dari banyak perjanjian gencatan senjata untuk Idlib dalam beberapa tahun terakhir. Dan semuanya berakhir berantakan setelah beberapa bulan, memicu serangan terbaru oleh rezim, yang merebut lebih banyak wilayah dari oposisi. Pasukan rezim sekarang mengendalikan sebagian besar Suriah setelah mengusir pejuang oposisi dari bagian lain negara itu. (haninmazaya/arrahmah.com)