DAMASKUS (Arrahmah.com) – Rezim Bashar Asad dan kelompok-kelompok oposisi secara bersamaan membebaskan tahanan sebagai bagian dari Proses Astana pada Kamis (16/12/2021), Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan pada Kamis.
“Beberapa orang yang ditahan oleh kelompok oposisi dan rezim dibebaskan secara bersamaan pada 16 Desember 2021 di distrik Abu al Zindeen di selatan al-Bab, yang dikendalikan oleh oposisi,” kata pernyataan kementerian, lansir Anadolu.
Kelompok Kerja untuk Pembebasan Tahanan/ Penculikan, Penyerahan Jenazah dan Identifikasi Orang Hilang dibentuk sebagai bagian dari proses Astana dengan partisipasi Turki, Rusia dan Iran serta PBB.
“Kelompok tersebut akan melanjutkan kegiatannya di periode mendatang,” tambah pernyataan itu.
Suriah telah dilanda perang sejak awal 2011 ketika rezim Bashar Asad menindak pengunjuk rasa anti-pemerintah dengan kekuatan berlebih.
Proses perdamaian Astana untuk mengakhiri konflik diluncurkan pada Januari 2017 atas inisiatif Turki, Rusia, dan Iran.
Pertemuan penjamin Astana juga berkontribusi pada kemajuan proses diplomatik yang dipimpin PBB di Jenewa. (haninmazaya/arrahmah.com)