DAMASKUS (Arrahmah.com) – Sedikitnya 11 warga sipil terbunuh dan sebuah sekolah terkena tembakan di tengah pemboman intensif rezim Nushairiyah Suriah pimpinan Bashar Asad di daerah yang dikuasai oleh pejuang Suriah di utara ibukota Damaskus pada Ahad (29/10/2017), mengirim anak-anak TK yang panik ke tempat penampungan, ujar aktivis Suriah.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), kelompok pemantau perang Suriah yang berbasis di Inggris mengatakan orang-orang yang tewas di distrik Saqba dan Hamouriya termasuk dua perempuan, satu anak dan satu aktivis media. Ghautah
Media Center mengatakan bahwa aktivis tersebut bekerja untuk saluran televisi lokal, Al-Jisr TV.
Dalam video yang dipublikasikan oleh Ghautah Media Center, anak-anak TK terlihat berlarian di jalanan di Kafr Batna. Anak-anak yang panik bertebaran di jalan-jalan kecil, beberapa di antaranya menangis sementara yang lainnya memanggil-manggil orang tua mereka. Tim penyelamat berjuang untuk mengawal anak-anak itu keluar dari daerah yang tertutup debu menyusul ledakan tersebut, lansir Zaman Alwasl.
Kelompok penanggap pertama di pinggiran Damaskus, Pertahanan Sipil Suriah, yang juga dikenal dengan sebutan White Helmets, melaporkan bahwa dua rudal menghantam sebuah sekolah di pusat desa, melukai beberapa orang. Baraa Abdurrahman, penduduk Kafr Batna mengatakan bahwa serangan menghantam jalan yang memiliki beberapa sekolah. Dia menambahkan bahwa enam orang terluka.
Ghautah Timur yang terletak di utara Damaskus, merupakan bagian dari zona de-eskalasi yang diumumkan awal tahun ini di Suriah. Namun serangan di tengah pengepungan yang ketat terus berlanjut di wilayah tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)