HOMS (Arrahmah.com) – Tentara rezim Alawite Suriah yang dipimpin diktator Bashar al Assad telah meningkatkan serangan mereka terhadap pejuang oposisi di Homs, ujar aktivis dan saksi mata, sehari setelah sebuah resolusi Dewan Keamanan PBB, yang bertujuan untuk “mengakhiri” pertumpahan darah di Suriah diblokir oleh Rusia.
Abu Abdo Alhomsy, seorang aktivis dari Dewan Revolusioner di Homs, menjelaskan pada Senin (6/2/2012) mengenai serangan di kota tersebut dan menggambarkan bahwa asap tebal terus mengepul ke langit.
“Sangat mengerikan di sini,” ujar Alhomsy. “Roket-roket terjatuh. Terdapat ledakan besar yang mengguncang bangunan. Kami tidak tahu harus berbuat apa.”
“Serangan besar-besaran, pembantaian baru terjadi di sini. Kami tidak bisa keluar rumah, kami tidak tahu berapa banyak rumah yang telah dihantam atau berapa banyak orang meninggal,” lanjutnya.
Komisi Revolusi Umum Suriah, sebuah kelompok oposisi mengatakan 15 orang telah tewas di Homs pada Senin (6/2) dan sedikitnya tiga orang meninggal di Aleppo.
Danny Abdul Dayem, warga Homs mengatakan : “Sangat mengerikan. Pengeboman dengan roket, mortir dan tank seperti tak ada hentinya, sekita 50 orang terluka di Bab amr hari ini (6/2).”
“Saya melihat dengan mata sendiri anak-anak yang kehilangan kaki dan seorang anak kehilangan rahang bawahnya, sungguh mengerikan,” jelasnya.
Di timur laut negara tersebut, tentara pembelot menghancurkan sebuah pos pengawasan militer pada Senin pagi, menewaskan tiga perwira rezim Assad dan menangkap 19 tentara lainnya dalam serangan tersebut.
Pertempuran itu terjadi di desa Al Bara di wilayah Edleb.
Dikatakan tidak ada tentara pembelot yang tewas dan bahwa pos tersebut benar-benar telah dihancurkan.
Korban tewas di Suriah meningkat menjadi sedikitnya 88 orang selama akhir pekan lalu, salah satu yang paling berdarah sejak pemberontakan terhadap rezim Alawite Assad dimulai hampir 11 bulan yang lalu. (haninmazaya/arrahmah.com)