(Arrahmah.com) – Selasa 10 November 2020, seorang Habib pulang dari tanah suci, setelah 3,5 tahun mukim di Makkah. Kepulangannya membawa misi damai, yaitu revolusi akhlak. “Jika revolusi akhlak gagal, akan ada revolusi jihad,” tegas Sang Habib.
Jutaan umat Islam datang menyambut dan mengelu-elukan kehadirannya gegap gempita di bandara Suta, Jakarta. Termasuk sejumlah tentara yang mengawal dan menjaga keamanan bandara.
Salah seorang oknum tentara menyambut kedatangan sang Habib dengan ucapan suka cita dan simpati. “Kami bersamamu Habib,” teriaknya lantang yang diunggah melalui video berdurasi 17 detik.
Panglima TNI menganggap sikap dan ucapan oknum tentara tersebut, melanggar protokol militer dan menjatuhkan sanksi pidana. Mengenakan baju tahanan dengan tangan diborgol dipertontonkan ke publik, kemudian menjebloskannya ke sel tahanan. Tragis!
Di tempat lain, seorang artis bermoral bejat, diduga lonte, menyikapi kedatangan Habib dengan nyinyir. Memelesetkan panggilan Habib jadi tabib, sebutan bagi penjual obat. Melalui video, si artis bejat mengejek dengan narasi vulgar, “setelah ini antek-anteknya pasti marah, nggak takut juga gue, huuu…,” katanya norak yang mengundang polemik di medsos. Ada yang marah, tentu saja, dan mengancam akan mengepung rumah mewah si artis.
Polisi sigap, langsung siaga menjaga rumahnya. Tak sekedar jaga rumah, polisi penjaga ini berselfi ria dengan sang artis.
Sikap diskriminatif aparat keamanan, TNI dan Polri, wajar mengundang kontroversi. Hukum di negeri ini dirasakan kian semrawut. Habib dibenci, lonte dilindungi,” begitulah kesan prihatin masyarakat.
Sampai kapan kesan memprihatinkan ini dipertahankan? Begitu sulitkah bagi penguasa untuk menegakkan keadilan bagi semua warga?
Benarlah ungkapan: “Damai tanpa keadilan adalah tirani”.
Firman Allah Swt:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ لِلّٰهِ شُهَدَاۤءَ بِالْقِسْطِۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى اَلَّا تَعْدِلُوْا ۗاِعْدِلُوْاۗ هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
“Wahai kaum mukmin, nyatakanlah kebenaran karena Allah, dan jadilah saksi yang adil. Janganlah kebencian kalian kepada suatu kaum menyebabkan kalian berbuat tidak adil kepada mereka. Berlaku adillah kalian, karena keadilan itu menjadikan manusia lebih dekat kepada Allah. Taatlah kepada Allah, sungguh Allah akan memberitahukan balasan atas semua perbuatan kalian.” (QS Al-Ma’idah (5) : 8)
Jogjakarta, 15/11/2020
Irfan S Awwas
(*/arrahmah.com)