MALANG (Arrahmah.com) – Roadshow Revolusi Islam Menuju Futuhat Al Aqsho yang telah diselenggarakan di beberapa kota, berakhir di Malang. Masjid Ibnu Sina yang berada di kompleks Universitas Brawijaya, Jalan Veteran (Sebelah Barat Matos), Malang menjadi saksi semaraknya acara roadshow yang diselenggarakan oleh Intifadhah, Kamis (29/06/2011). Ratusan peserta dan pembicara larut dalam semangat dan gema takbir untuk membebaskan Masjid suci ketiga kaum Muslimin, Masjid Al Aqsho. Di sini kita mulai, di Al Aqsho kita bertemu. Takbir!
Palestina, Negeri para Nabi
Pembicara pertama, Ustadz Abdurrahman Al Haedar Lc, dari Lamongan yang juga lulusan Yaman, menyampaikan bahwa Palestina adalah negeri para Nabi. Di sanalah para nabi diutus untuk menyampaikan dakwah tauhid dan selanjutnya untuk kebangkitan Islam. Bahkan menurut beliau yang mengawali pembangun masjidil Aqsho adalah Nabi Adam alaihisalam dan dilanjutkan oleh para Nabi berikutnya.
Palestina, menurut Ustadz Al Haedar yang juga seorang tahfidz Qur’an sejak dulu dikuasai oleh kaum Muslimin, dan nantinya akan tetap di bawah kekuasaan kaum Muslimin. Walaupun kini yahudi zionis menguasai Palestina, pada akhirnya kaum Musliminlah yang akan menang dan kemudian menguasai Palestina, dengan jalan jihad fie sabilillah.
Beliau mengutip ayat-ayat Al Qur’an dan hadits-hadits yang menjelaskan kepastian janji Allah SWT., dan RasulNya bahwa kemenangan kaum Muslimin atas Masjid Al Aqsho. Hal itu hanya tinggal menunggu waktu menurutnya. Untuk itu, beliau menghimbau agar kaum Muslimin merapatkan barisan untuk memperjuangkan Palestina.
Al Wala wal Bara penting pondasi perjuangan
Pembicara berikutnya adalah Ustadz Usamah dari Gema Salam. Di awal pemaparan beliau menyampaikan pentingnya Al Wala wal Baro sebagai cerminan tauhid yang benar dan pergolakan. Bahkan menurut beliau, Al walo dan Al Baro adalah merupakan rukun dari kalimat Tauhid.
Allah Ta’ala berfirman menjelaskan cermin Tauhid yang lurus pada diri Nabiyullah Ibrahim ‘alaissalam dan Rasul – Rasul yang lain :
” Sungguh terdapat teladan yang baik pada diri Ibrahim dan Rosul–Rosul yang bersamanya yaitu ketika mereka berkata kepada kaum mereka sesungguhnya kami berlepas diri dari kalian dan apa kalian dan apa–apa yang kalian ibadahi selain Allah, kami kufuri kalian dan telah nampak permusuhan dan kebencian selama–selamanya hingga kalian beriman kepada Allah semata ” (Q.S Al Mumtahanah : 4)
Sikap ini adalah merupakan pondasi dari Tauhid yang apabila kita melepaskannya maka terlepas pula ikatan Tauhid. Dan dalam pergolakan dan pertarungan pun menjadi penentu.
Menurut Ustadz Usamah, barangsiapa yang membantu orang kafir dalam memerangi Islam dengan segala bentuk maka dia munafiq alias kafir, sebagaimana ayat Al Qur’an surat Al Maidah.
” wahai orang beriman janganlah kalian menjadikan orang–orang yahudi dan Nashrani teman setia, sebagian mereka adalah teman bagi yang lain. Dan barangsiapa berpaling kepada mereka (menolong mereka memerangi muslim) maka dia termasuk mereka (kafir), sesungguhmya Allah tidak memberi hidayah kepada orang zholim ” (Q.S Al Maidah : 51)
Revolusi Islam sunatullah yang pasti terjadi
Pembicara akhir adalah Ustadz M Fachry dari Sharia4Indonesia menyampaikan materi “The Tsunami of Change”. Beliau yang juga Pemred Arrahmah.com tersebut menyampaikan bahwa Revolusi yang saat ini marak di Timur Tengah baik untuk kaum Muslimin dan mujahidin, tetapi buruk bagi imperialis barat dan cecunguk-cecunguk mereka. Selain itu, revolusi juga mampu mematahkan ketakutan yang selama ini mendekam di hati dan benak kaum Muslimin bahwa para tiran tidak bisa dikalahkan. Karena sesungguhnya, revolusi Islam itu adalah sebuah sunatullah!
Menurutnya lagi, gelombang revolusi yang saat ini tengah menghantam Timur Tengah dan menumbangkan para rezim diktaktor di sana akan menjadi jalan pembuka untuk Futuhat atau membebaskan Al Aqsho. Hal ini diperkuat dengan nubuwah atau kabar-kabar dari Nabi SAW., yang sudah banyak muncul, diantaranya akan keluarnya 12.000 pasukan dari Aden dan Abyan di Yaman, dan juga keluarnya pasukan berbendera hitam dari Khurasan.
Takbir sambut Revolusi Islam Menuju Futuhat Al Aqsho
Para peserta antusias dan bersemangat bertanya kepada para pembicara tentang aksi kongkrit untuk pembebasan Al Aqsho. Para peserta juga menanyakan kondisi real di negeri ini yang terlihat sangat jauh dari pemahaman kaum Muslimin lainnya dalam menyikapi pembebasan Al Aqsho.
Ratusan peserta yang memadati Masjid Ibnu Sina dan dari berbagai harakah dakwah tersebut kembali bersemangat dan berkali-kali meneriakkan takbir di saat para pembicara menjawab seluruh pertanyaan. Mereka semua sepakat untuk bersinergi, malakukan kerjasama saling tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa, khususnya dalam mendukung Revolusi Islam Menuju Futuhat Al Aqsho. Allahu Akbar!
Source : Talazum/Sharia4Indonesia.com