JAKARTA (Arrahmah.id) – Timnas AMIN buka suara terkait pernyataan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul yang meminta seluruh warga NU untuk tidak memilih capres yang didukung Ustadz Abu Bakar Ba’asyir.
Timnas AMIN meminta pemilih untuk memilih berdasarkan rekam jejak.
“Kami serahkan saja kepada pemilih, masyarakat Indonesia, mana yang dinilai baik dan cocok untuk memimpin bangsa Indonesia lima tahun ke depan,” kata Kapten Timnas AMIN M Syaugi di Markas Timnas AMIN, Jakarta Pusat, Rabu (17/1/2023).
Syaugi mengatakan masyarakat punya hati nurani untuk memilih. Dia yakin masyarakat akan memilih calon yang terbaik.
“Saya serahkan ke masyarakat, masyarakat kan punya hati nurani, mana yang terbaik menurut mereka ya itu yang harus dipilih,” pungkasnya.
Sementara itu, sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi juga merespons penyataan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul yang meminta warga NU tak memilih paslon yang didukung Ustadz Abu Bakar Ba’asyir.
Habib Aboe mengatakan semestinya Gus Ipul tak boleh berkata demikian.
“Silakan saja tidak apa-apa itu hak Gus Ipul, kan tidak semua orang harus mengikuti dia. Itu pendapat Gus Ipul jadi ya silakan saja,” kata Aboe di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.
Aboe menegaskan bahwa demokrasi menjamin hak setiap orang untuk menentukan pilihannya.
“Namanya politik itu mulai dari orang yang terburuk sampai siapa pun dukung itu hak politik, hak demokrasi. Mohon maaf ya, mau PSK kek, mau tukang becak kek, mau siapa pun, suara itu satu ya satu. Bukan berarti kalau didukung seseorang terus kita jadi sesuatu. Ndak dong. Nggak boleh kayak begitu Gus Ipul, ya, to,” jelas Aboe.
Ia mengatakan masyarakat sudah memiliki pilihannya masing-masing.
“Masyarakat punya ruhnya sendiri, punya caranya sendiri. Tidak akan Gus Ipul itu menjadi sesuatu yang menjadi panutan, ya to. Gus Ipul berhak silakan dengan NU-nya, salam hangat saja buat Gus Ipul, tidak usah membranding seseorang sesuatu dengan sesuatu. Ini politik bung, sudah tinggal 27 hari,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.id)