TEHERAN (Arrahmah.id) — Iran pamer pangkalan bawah tanah utama untuk unjuk kemampuan militer udaranya. Langkah ini sebagai tanggapan atas latihan bersama skala besar oleh Amerika Serikat (AS) dan Israel.
Televisi pemerintah pada Selasa (7/2/2023), seperti dilansir Reuters, menunjukkan cuplikan berbagai jet tempur dan drone militer di pangkalan tersebut, yang dijuluki “Eagle 44”.
Lokasi pangkalan itu masih belum diketahui.
Dikatakan pangkalan itu digali di pegunungan untuk melindunginya dari amunisi yang dapat dijatuhkan dari pembom strategis AS yang mampu menembus pertahanan.
Pembukaan pangkalan, yang dihadiri para pejabat tinggi militer, terjadi kurang dari dua pekan setelah AS dan Israel mengadakan latihan bersama terbesar mereka.
AS dan Israel mengerahkan ribuan tentara dan lusinan pesawat serta kapal angkatan laut dan sistem artileri dalam apa yang dilihat secara luas sebagai pesan ke Iran di tengah meningkatnya ketegangan.
Latihan bersama itu pada gilirannya dilakukan beberapa hari setelah Iran mengadakan latihan skala luas untuk menunjukkan kesiapan militernya.
“Mungkin mereka belum menerima pesan Iran (dengan latihan itu) dengan benar. Iran sekarang mengirim pesan lagi. Ini adalah suara gemuruh dari dalam pegunungan,” ujar reporter televisi Iran, saat satu jet tempur bergerak di terowongan di belakangnya.
Televisi negara menunjukkan cuplikan jet tempur lepas landas untuk melakukan misi latihan siang dan malam.
Televisi itu menyiarkan, “Pesan dari operasi ini adalah bahwa sekarang kami adalah kekuatan udara mutlak di wilayah tersebut.”
Tentara Iran juga meluncurkan rudal baru yang disebut Asef yang digambarkan sebagai rudal jelajah jarak jauh yang dimaksudkan untuk dipasang pada jet Sukhoi Su-24 buatan Rusia milik Iran dan dapat menembus pertahanan musuh.
Dalam beberapa bulan terakhir, ada laporan Iran akan segera menerima pengiriman jet Su-35 yang lebih canggih dari Rusia karena Teheran dan Moskow dengan cepat memperluas hubungan bilateral mereka.
Pejabat militer Iran telah menyatakan minatnya pada pesawat tersebut, tetapi belum mengomentari kapan pengiriman dapat dilakukan.
Panglima Angkatan Darat Iran Abdolrahim Mousavi mengatakan kepada televisi pemerintah di pangkalan bawah tanah bahwa, pangkalan itu akan segera menampung jet tempur baru. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut.
“Jika musuh kita, yang rentan terhadap perhitungan yang salah, terkadang melihat beberapa dari kemampuan ini, maka itu membantu memastikan lebih banyak ketenangan di dunia dan di kawasan ini,” tegas Mousavi.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mohammad Bagheri menambahkan, “Jika ada negara di kawasan yang digunakan Israel untuk melancarkan serangan ke tanah Iran, titik awal itu juga akan menghadapi serangan berat selain Israel.”
Laporan televisi negara mengklaim tentara Iran memiliki banyak pangkalan lain seperti Eagle 44 yang beroperasi dan dapat melakukan serangan sambil mampu menopang pesawat selama berbulan-bulan jika perlu.
Iran juga terus membanggakan kemampuan perang elektronik.
Tentara Iran sebelumnya telah meluncurkan pangkalan drone di atas tanah sementara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) telah menunjukkan beberapa pangkalan drone dan rudal bawah tanahnya dalam pesan ke AS dan Israel.
Unjuk kekuatan terbaru juga terjadi beberapa hari setelah serangan pesawat tak berawak di fasilitas militer di Isfahan, yang dituduhkan Iran kepada Israel. (hanoum/arrahmah.id)