JAKARTA (Arrahmah.com) – Pemberitaan arrahmah.com tentang Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, yang disebut oleh mantan ketua umum PP Muhammadiyah Amin Rais telah tersususpi ide sekuler, mendapat tanggapan dari DPP IMM.
“IPM dan IMM semuanya sudah tersusupi ide sekuler, plural dan lain lain. Inilah perbedaan mencolok antara Muhammadiyah dulu dan sekarang,” demikian ujar Amin Rais kapada Majalah Tabligh yang diterbitkan oleh majelis Tabligh dan Dakwah khusus PP Muhammadiyah.
Redaksi menerima pers rilis dari DPP IMM terkait berita tersebut. Berikut ini kami tampilkan secara utuh.
Menyikapi pernyataaan Ketua MPP Partai Amanat Nasional ( PAN) yang juga mantan ketua umum PP Muhammadiyah Amin Rais, yang menyebut Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) telah tersusupi ide sekuler dalam sebuah majalah, dan dimuat kembali oleh beberapa media massa itu harus diluruskan, karena itu adalah komentar pak Amin yang sudah cukup lama. Namun kami selaku generasi penerus persyarikatan Muhammadiyah, ummat dan bangsa saat ini, justru semakin memperkuat penanaman nilai Alqur’an dan Al-hadits Al-maqbulah untuk memperteguh dan semakin memperkuat peran kebangsaan serta mendorong penerapan politik ihsan, demi terwujudnya baldatun toyyibatun warobbun ghofur di Indonesia.
Pak Amin selaku Tokoh nasional itu pernah berproses dalam tubuh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, sebetulnya kurang pas jika ada pihak yang memanfaatkan situasi dan ingin mengadu pak Amin dengan kadernya sendiri di muka publik karena beliau biasa langsung memangil kami untuk menasehati dan memberikan masukan bukan menyalahkan toh kami masih menerima ide-ide beliau yang kira-kira masih relefan. Namun jika ada ide yang kurang cocok dengan konteks keindonesiaan masa kini dan masa depan tentulah kami tolak walaupun ia seorang senior sendiri.
Kami ingin Indonesia jauh lebih baik dari masa reformasi dan kami juga selalu meminta kepada beliau untuk tetap mengawal agenda reformasi yang menurut kami belum tuntas. Bahkan ada beberapa warisan reformasi yang justru semakin memperburuk kondisi kebangsaan hari ini. Seperti proses pemilu dan Pilkada yang cenderung membuat anak bangsa menjadi terkotak-kotak dan menghamburkan anggaran yang tidak sedikit. Tetapi pemimpin yang dihasillkan tidak sebanding dengan anggaran yang dikeluarkan. Bahkan cenderung semakin korup dan meratanya kolusi dan nepotisme keseluruh Indonesia. Namun jika pernyataan beliau karena kurang memahami kondisi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah hari Ini, kami cukup maklum Demikian pernyataan ini dibuat semoga kita bisa saling introspeksi untuk kepentingan Indonesia yang lebih baik.
Wassalam
Fahman Habibi
Sekjen DPP IMM
(azmuttaqin/arrahmah.com)