JAKARTA (Arrahmah.com) – Presiden Amerika Serikat Barack Obama “terpeleset lidah” dalam sebuah konferensi pers yang membahas ISIS. Dalam pernyataannya, Obama mengatakan bahwa AS melatih tentara ISIS. Demikian CNN Indonesia melaporkan pada Kamis (9/7/2015).
Sebagaimana dilansir RT, Rabu (8/7), pernyataan Obama itu disampaikan setelah mendapatkan penjelasan dari para pejabat keamanan terkait strategi AS dalam mengalahkan ISIS. Salah satunya adalah memberikan pelatihan bagi kelompok “pemberontak moderat” di Suriah.
Namun dalam konferensi pers Senin kemarin (6/7), Obama mengatakan bahwa, “Kami meningkatkan pelatihan pasukan ISIL, termasuk relawan dari suku Sunni di Provinsi Anbar (pemberontak moderat, red.).” ISIL adalah sebutan lain ISIS yang biasa digunakan pemerintah AS.
Obama tidak menyadari telah mengucapkan kalimat yang salah dan melanjutkan perkataannya. Namun, pihak Gedung Putih nampaknya menyadari kesalahan kalimat itu dan melakukan perbaikan dalam transkrip resmi di situs pemerintah.
Dalam transkrip tersebut, kalimat Obama ditambahi kata dalam kurung “Iraqi” atau warga Irak. Namun inisiatif Gedung Putih ini juga terasa aneh dan tidak memperbaiki keadaan. Kalimat “Pelatihan pasukan ISIL (warga Irak)” bermakna, seolah AS melatih pasukan ISIL yang berada di Irak.
Kesalahan Obama dan transkrip perbaikan yang janggal memicu kehebohan di media sosial. Beberapa mengatakan bahwa ini adalah Freudian slip, yaitu tidak sengaja mengatakan hal-hal yang terpendam di alam bawah sadar yang biasanya merupakan kejujuran. Artinya, Obama mengakui bahwa mereka telah melatih ISIS.
Sebelumnya teori konspirasi bertebaran di internet, mengatakan ISIS adalah bentukan Amerika. Alasan munculnya teori ini adalah karena AS tidak berani memerangi ISIS secara langsung, tapi melalui serangan udara, dan terus mendesak perubahan rezim di Suriah.
“ISIL adalah aset Amerika yang merupakan kuda Troya bagi AS untuk mempertahankan keberadaan mereka di Irak dan untuk megubah rezim di Suriah,” ujar aktivis anti-perang Ken Stone. (adibahasan/arrahmah.com)