BAKU (Arrahmah.com) – Sebuah tim yang terdiri dari reporter dari kantor berita Turki Anadolu Agency dan TRT berhasil menyelamatkan diri dari serangan pasukan Armenia yang menargetkan pemukiman sipil Azerbaijan pada Ahad (27/9/2020).
Saat tengah meliput konflik di perbatasan Azerbaijan-Armenia, para jurnalis secara tiba-tiba berada di bawah tembakan artileri Armenia yang dilancarkan pada dini hari. Setelah beberapa tembakan, tembakan peluru semakin mendekat bahkan ditembakkan dari jarak 100 meter dari para wartawan.
Menyadari situasi yang mencekam, para kru segera berlari dan masuk ke dalam mobil untuk melarikan diri. Saat tembakan artileri terus berlanjut, para reporter dengan cepat menjauh dari tempat tersebut.
Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan pada Ahad (27/9) pagi bahwa militer Armenia menyerang pemukiman sipil dan pos militer milik Azerbaijan. Pemerintah Azerbaijan kemudian melancarkan operasi pembalasan di sepanjang “garis kontak”, tanah tak bertuan yang memisahkan wilayah Azerbaijan dan Armenia.
Hubungan kedua negara bekas Uni Soviet tersebut mulai panas sejak tahun 1991, ketika Armenia menduduki wilayah Nagorno Karabakh, wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional.
Empat resolusi Dewan Keamanan PBB dan dua resolusi Majelis Umum PBB, serta banyak organisasi internasional telah menyerukan penarikan pasukan pendudukan Armenia di Nagorno Karabakh atau Karabakh Atas dan tujuh wilayah Azerbaijan lainnya yang diduduki.
Beberapa negara seperti AS, Perancis, Rusia, dan bahkan NATO telah mendesak penghentian bentrokan di wilayah pendudukan. (rafa/arrahmah.com)