ATLANTA (Arrahmah.id) – Reporter CNN Sara Sidner mengeluarkan permintaan maaf setelah membela klaim “Israel” bahwa Hamas memenggal kepala bayi dalam serangan akhir pekan lalu melalui siaran langsung, dan mengakui bahwa laporan tersebut tidak dikonfirmasi.
“Kemarin kantor Perdana Menteri “Israel” mengatakan bahwa mereka telah mengonfirmasi bahwa Hamas memenggal kepala bayi dan anak-anak ketika kami sedang siaran langsung. Pemerintah “Israel” sekarang mengatakan hari ini bahwa mereka TIDAK BISA memastikan bahwa bayi dipenggal. Saya harus lebih berhati-hati dengan kata-kata saya dan saya meminta maaf,” tulis Sidner Kamis (12/10/2023) di X.
Kata-kata yang saya pakai adalah kantor PM harus punya bukti jika mereka membenarkan hal ini. Lalu Presiden Biden membenarkan melihatnya. Dan kemudian mundur, tambahnya.
Setelah permintaan maaf tersebut, Sidner menghadapi kritik secara online, yang memicu tanggapan dari pengguna yang berkomentar tentang perlunya lebih banyak kesopanan dalam diskusi online.
“Orang-orang tidak perlu bersikap jahat pada Sara,” kata pengguna tersebut. “Sayangnya, internet bisa menjadi tempat di mana kesalahan penilaian dibuat sebelum waktunya dan dibagikan kepada orang lain.”
“Saya berargumentasi bahwa kami telah menyesatkan. Saya hanya melaporkan apa yang dikatakan para kepala pemerintahan. Itulah yang dilakukan oleh media. Bukan berarti hal tersebut benar, namun yang ada adalah berita bahwa mereka mengatakannya lalu mencabutnya. Dalam laporan yang sama, Saya mencatat Hamas membantah tindakan tersebut,” jawab Sidner.
CNN melaporkan secara terpisah pada Kamis (12/10) bahwa pemerintah “Israel” belum mengonfirmasi klaim bahwa pejuang Hamas memenggal kepala bayi dalam serangan Sabtu (7/10), mengutip seorang pejabat “Israel”. (zarahamala/arrahmah.id)