IDLIB (Arrahmah.com) – Selama beberapa hari terakhir beredar berita-berita yang simpang siur tentang kondisi puluhan ribu pengungsi Suriah di wilayah penyeberangan Bab Al-Hawa, Idlib utara yang berbatasan dengan Turki. Untuk melihat langsung dari lokasi kejadian, pada Senin (17/2/2014) Orient News melakukan reportase khusus ke kamp pengungsian Bab Al-Hawa yang berada di bawah pengaturan mujahidin Jabhah Islamiyah. Berikut ini hasil reportase tersebut.
Penyeberangan utama dan “paru-paru” Suriah utara yang seharusnya hanya menjadi jalur penyeberangan bagi penduduk propinsi Idlib, kini telah berubah menjadi “gudang” bagi penduduk yang mengungsi dari propinsi Idlib, Hamah, dan pinggiran Lattakia. Demikian pula penduduk yang mengungsi dari Aleppo, karena jalur-jalur penyeberangan disana ditutup akibat konflik intern antar kelompok mujahidin.
Jalur penyeberangan Bab Al-Hawa di Idlib utara telah berubah menjadi urat nadi utama yang menghubungkan propinsi-propinsi di Suriah utara. Ribuan pengungsi sipil Suriah melintasi jalur penyeberangan ini untuk mencapai Turki. Demikian pula Bab Al-Hawa menjadi jalur utama masuknya mobil-mobil bantuan kemanusiaan dan barang perdagangan.
Seiring berjalannya waktu, di wilayah dalam penyeberangan Bab Al-Hawa berdiri tenda-tenda pengungsian yang tak beraturan bagi puluhan ribu pengungsi Suriah. Jumlah pengungsi yang bertambah setiap harinya menimbulkan problem baru, khususnya krisis makanan, obat-obatan, pakaian, dan air bersih. Beberapa gerombolan pengungsi mulai melakukan perampasan terhadap muatan mobil-mobil bantuan kemanusiaan dan menutup jalan utama dengan dalih tidak mendapatkan bantuan kemanusiaan.
Krisis kamp pengungsian Bab Al-Hawa mendorong pemerintah Turki untuk menutup jalur penyeberangan Bab Al-Hawa bagi mobil-mobil bantuan kemanusian dan mobil-mobil pedagang yang mengangkut sembako bagi puluhan ribu pengungsi Suriah.
Pihak Mahkamah Syar’iyah dan Jabhah Islamiyah yang mengatur kamp pengungsian Bab Al-Hawa menjelaskan kepada Orient TV bahwa kegiatan berhenti total setelah pemerintah Turki mengambil keputusan final penutupan jalur penyeberangan Bab Al-Hawa. Selama sebulan terakhir tidak ada satu pun mobil bantuan kemanusiaan dan mobil pedagang yang bisa masuk ke kamp pengungsian.
Truk-truk bantuan kemanusiaan dan truk-truk pedagang terjebak dalam kemacetan sepanjang lebih dari 10 kilometer di wilayah Turki yang berseberangan dengan Bab Al-Hawa, akibat tiadanya izin penyeberangan oleh pihak Turki. Hal itu mengakibatkan lonjakan harga sembako yang berlipat kali di kamp pengungsian Bab Al-Hawa. Para pengurus kamp pengungsian menyatakan beberapa gerombolan pengungsi telah berulang kali menyerang para pengurus Mahkamah Syar’iyah dan mujahidin yang menjaga posko militer Shifr di perbatasan Bab Al-Hawa – Turki.
Karena berulang kali terjadi pencurian dan perampasan terhadap truk-truk bantuan kemanusiaan oleh gerombolan pengungsi, penyerangan terhadap Mahkamah Syar’iyah dan posko keamanan Shifr, serta keputusan final pemerintah Turki untuk menutup jalur penyeberangan Bab Al-Hawa – Turki; para pengurus kamp pengungsian Bab Al-Hawa akhirnya memutuskan untuk memindahkan puluhan ribu pengungsi Bab Al-Hawa ke tempat pengungsian baru. Demikian laporan khusus wartawan Orient News, Moslem Sayed, dari jalur penyeberangan Bab Al-Hawa.
(muhib al majdi/arrahmah.com)