(Arrahmah.com) – Keutamaan Menyampaikan Ilmu, dan 3 Perkara Penghilang Dengki dan Dendam
عن عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مَقَالَتِي فَوَعَاهَا وَحَفِظَهَا وَبَلَّغَهَا فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ ثَلَاثٌ لَا يُغِلُّ عَلَيْهِنَّ قَلْبُ مُسْلِمٍ إِخْلَاصُ الْعَمَلِ لِلَّهِ وَمُنَاصَحَةُ أَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَلُزُومُ جَمَاعَتِهِمْ فَإِنَّ الدَّعْوَةَ تُحِيطُ مِنْ وَرَائِهِمْ (رواه الترمذي)
Dari Abdullah bin Mas’ud ra, dari Nabi Saw, beliau bersabda, “Sungguh, Allah akan memperindah seseorang yang mendengar perkataanku, dia memahaminya, menghafalnya dan menyampaikannya (kepada orang lain). Bsa jadi, orang yang memahami fiqih ia menyampaikan kepada orang lain yang lebih faqih darinya. Dan ada tiga perkara yang mana hati seorang muslim tidak akan dengki terhadap hati saudaranya sesama muslim ; (1) mengikhlaskan amalan karena Allah, (2) saling menasehati terhadap para pemimpin kaum muslimin, (3) berpegang teguh terhadap jama’ah mereka, sesungguhnya da’wah meliputi dari belakang mereka.” (HR Tirmidzi)
Takhrij Hadits:
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dalam Sunan (Jami’)nya, Kitab Al-Ilm an Rasulillah Saw, Bab Ma Ja’a Fil Hats Ala Tabligis Sima’, hadits no 2582.
Hikmah Hadits:
1. Keutamaan orang yang mempelajari ilmu, khususnya yang terkait dengan hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam; yaitu dengan mendengarkannya (membacanya), memahaminya, mengahafalkannya dan kemudian menyampaikannya kepada orang lain. Bahwa org yg demikian, akan “diperindah” oleh Allah Swt.
Kata ( نضر ) dalam hadits di atas maknanya adalah ( النضارة ) yg berarti ( الحسن والرونق ) kebaikan dan kemuliaan. Artinya ia akan dibaguskan dan dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala, baik akhlaknya, tampilan fisiknya, ilmunya, rizkinya, keluarganya dan juga kehidupannya.
2. Orang yang berilmu dan mau menyampaikan ilmunya kepada orang lain, sangat berpotensi mendapatkan kemuliaan jiwa; hatinya akan dihindarkan dari sifat dengki (hasad) dan ghil (dendam) kepada sesamanya. Karena ia akan mengetahui hakekat kebaikan jiwa dengan ilmunya serta mengarahkannya untuk mengamalkannya.
3. Tiga kunci pengasah jiwa agar hati terhindar dari dengki dan dendam sebagaimana disabdakan Nabi Saw adalah sbb ;
1). Mengikhlaskan amalan semata-mata hanya karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, bukan tujuan harta dunia, atau pangkat dan kedudukan, atau ketenaran dan popularitas, atau sekedar mendapatkan “like” di media sosial, namun benar-benar ia dedikasikan amalannya hanya mengharap ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.
2). Memberikan nasehat kepada pemimpin kaum muslimin, karena nasehat kepada mereka memiliki dampak kebaikan yang luas; mereka dapat mengimplementasikannya dan menjadi kebijakan yang bermanfaat bagi kaum muslimin.
3). Istiqamah bersama-sama dengan jama’ah umat Islam; karena dengan bersama mereka keberkahan dalam keimanan dan keislaman serta keistiqamahan akan terjaga. Dan juga (sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam di atas), kemaslahatan dakwah akan dapat diraih dan didapatkan.
Mudah-mudahan kita semua termasuk ke dalam golongan ahli ilmu dengan berbagai keutamaan besar yabg bertaburan menghiasinya, dan juga semoga kita semua termasuk ke dalam golongan orang-orang yang diibersihkan hatinya dari sifat hasad, dengki dan dendam.
Wallahu A’lam
By. Rikza Maulan, Lc, M.Ag
(ameera/arrahmah.com)