(Arrahmah.com) – Darah Muslim di tangan Obama, seperti juga para pendukungnya, kini telah resmi dimulai. Segelintir Muslim membodohi diri mereka dengan melihat Obama sebagai sebuah “cahaya” (terkait dengan rencananya menutup Guantanamo-red) dan mengabaikan keseluruhan “gambaran” Obama.
Ummat Islam harus memiliki pemikiran di dalam kepalanya, bahwa Obama tidak akan mendukung pendirian Islam, oleh karena itu ia tidak akan pernah mendukung Mujahidin.
Saat ia berencana menutup Guantanamo, ia membom Pakistan dan membunuh sedikitnya 20 orang di sana.
Gambaran besarnya adalah : Jangan hanya melihat kejadian yang digembar-gemborkan, seperti penutupan Guantanamo dan penarikan mundur pasukan AS dari Irak, dan kemudian mengambil kesimpulan dari sana. Seharusnya, mencoba melihat secara keseluruhan, tujuan apa yang sebenarnya ingin ia capai. Kenyataannya adalah ia akan melanjutkan “perang melawan terror” yang meragukan. Sekali lagi bangsa Amerika masuk ke dalam kesesatan yang meyakini bahwa “teroris” membenci Amerika untuk kebebasan-kebebasannya yang telah kebablasan.
Dan Obama akan lebih memfokuskan diri ke akar “terorisme” lebih dari yang pernah dilakukan Bush. Bush pernah melakukan kesalahan dengan menyerang Irak dan membangun Guantanamo. Obama akan menyapu bersih kesalahan tersebut dan menggerakkan pion-pion dalam caturnya yang mengarah ke Afghanistan dan Pakistan, karena di wilayah ini Mujahidin memiliki satu kekuatan dan kekuatan tersebut terus mengalami peningkatan dan mereka dengan mudah mengambil alih dua negeri ini. Obama merasa dua negeri tersebut sebagai ancaman besar bagi dunia Barat (karena Pakistan memiliki kemampuan nuklir).
Sialnya, beberapa Muslim melihat Obama hanya dari satu sisi tanpa melihat dirinya secara penuh. Mereka mengatakan ia adalah ini, ini dan baik untuk ini, untuk Islam. Obama tidak akan pernah menjadi manusia yang terhormat jika ia tidak memiliki kriteria seperti ini :
- Menarik seluruh pasukan AS dan agen intelijensi ke luar dari seluruh negeri-negeri Muslim, terutama Arab Saudi.
- Hentikan seluruh bantuan militer, ekonomi, politik, dan moral untuk Israel dan larang warga Negara kalian untuk tidak berpergian ke wilayah Palestina yang diduduki.
- Hentikan seluruh intervensi soal agama, masyarakat, media dan politik di dunia Islam. Jangan turut campur dalam usaha kami mendirikan kembali Khilafah Islamiyah.
- Bebaskan seluruh tahanan Muslim dari penjara kalian, menutup Guantanamo tidak akan berarti apapun hingga mereka benar-benar sampai ke rumah masing-masing dengan aman.
Jika Amerika gagal melakukan hal tersebut, kemudian bagaimana mungkin mereka mengharapkan “teroris” untuk menghentikan perlawanan? Itu hanyalah asumsi logis bahwa “teroris” akan melanjutkan pertempuran sampai permintaan-permintaan mereka terpenuhi. Faktanya adalah, Amerika tidak akan pernah menghentikan perang mereka, bahkan untuk 100 tahun mendatang sampai Pemerintah Amerika memiliki rasa rendah hati dan melakukan hal yang benar untuk warganegaranya. (Hanin Mazaya/arrahmah.com)