TIMBUKTU (Arrahmah.com) – Saat pasukan teroris Perancis dan Mali menyerbu wilayah utara Mali, ditemukan dokumen oleh Mujahidin Al Qaeda yang menguraikan rencana umum mereka untuk Mali. Dokumen berisi sembilan halaman menuliskan alasan mereka meninggalkan utara Mali.
Dokumen tersebut ditemukan oleh Associated Press di Timbuktu di tumpukan kertas dan sampah di dalam gedung yang pernah dikuasai oleh Mujahidin selama hampir satu tahun, lansir Russia Today. Dokumen ditandatangani oleh Abu Musab Abdul Wadud, komandan senior Al Qaeda di Afrika.
Dokumen ini terdiri dari enam bab, hanya tiga di antaranya yang ditemukan. Halaman-halaman tanpa keterangan tanggal, namun kemungkinan ditulis pada pertengahan 2012 di Mali, menunjukkan bahwa pesan itu dikirim untuk peringatan akan adanya peristiwa yang baru-baru ini terjadi di Mali utara.
Dalam pesan yang ditulis kepada para pejuangnya, amir Al Qaeda Islamic Maghreb (AQIM) memprediksi bahwa intervensi Barat akan terjadi sekitar bulan Januari. Dia menulis : “Hal ini sangat mungkin, hampir pasti, bahwa intervensi militer akan terjadi, yang pada akhirnya akan memaksa kita untuk mundur ke pangkalan belakang atau akan memprovokasi pejuang kita karena kelaparan atau pemotongan pasokan atau gaji.”
Dokumen juga menuliskan perdebatan bagaimana menerapkan syariah atau hukum Islam, “salah satu kebijakan yang salah kami pikir jika kalian menerapkan syariah dengan kecepatan ekstrim, tidak mempertimbangkan evolusi bertahap yang harus diaplikasikan dalam lingkungan yang tidak mengenal agama, orang-orang belum pernah menerapkan syariah di abad ini,” tulis surat tersebut.
Jika hukum diterapkan terlalu ketat dalam keadaan seperti itu, hal itu akan menyebabkan orang-orang akan menolak agama dan menimbulkan kebencian terhadap Mujahidin dan akibatnya akan menyebabkan kegagalan, lanjut dokumen.
Surat itu juga mencatat bahwa Al Qaeda tinggal di kawasan tersebut melalui infiltrasi ke dalam masyarakat suku setempat.
“Ini adalah kesempatan emas untuk memperpanjang jembatan ke berbagai sektor dan bagian dari Azawad….untuk mengakhiri situasi politik dan sosial dan pemisahan intelektual (atau isolasi) antara Mujahidin dan sektor-sektor ini, khususnya suku besar dan gerakan pemberontak utama dengan berbagai ideologi mereka.”
Setelah kepercayaan didirikan, lebih baik menggunakan gerakan lokal untuk mempromosikan agenda kelompok, menurut amir AQIM. “Kita juga harus mempertimbangkan untuk tidak memonopoli panggung politik dan militer. Kita tidak harus berada di garis depan,” katanya. “Lebih baik bagi Anda untuk diam dan berpura-pura menjadi gerakan ‘domestik’ yang memiliki perhatian dan penyebab sendiri. Tidak ada alasan bagi kalian untuk menunjukkan bahwa kita ekspansif, jihadi, Al qaeda atau apapun dari proyek.”
AP mengkaim bahwa tulisan ini merupakan dokumen internal Al Qaeda cabang Afrika yang pertama kali ditemukan dan mungkin yang pertama dipublikasikan.
Menurut seorang pengamat, Mathieu Guidere, yang membantu mengidentifikasikan dokumen, dokumen bernomor 33/234 merupakan sebuah sistem komunikasi internal Al Qaeda.
“Ini menegaskan sesuatu yang sangat penting, yang merupakan divisi tentang konsepsi strategis organisasi. Terdapat perdebatan tentang bagaimana mendirikan negara Islam di utara Mali dan bagaimana menerapkan syariah,” ujar Guidere.
Perancis mulai menginvai utara Mali pada 11 Januari lalu setelah pemerintah boneka Mali meminta bantuan untuk memerangi Mujahidin di sana. (haninmazaya/arrahmah.com)