GAZA (Arrahmah.com) – Dua orang Palestina, termasuk seorang remaja tunarungu, meninggal dunia setelah terluka selama protes “Great March of Return” yang sedang berlangsung di Jalur Gaza yang terkepung.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa Tahrir Mahmud Wahba, berusia 18 tahun, dan mengalami gangguan pendengaran, telah meninggal pada Senin pagi (23/4/2018).
Remaja itu ditembak dengan peluru hidup oleh pasukan Israel selama protes yang berlangsung pada Jumat di distrik Khan Younis, Jalur Gaza, dekat kamp pengungsi Al-Awdeh.
Pada larut malam, kementerian kesehatan Palestina juga melaporkan bahwa seorang pemuda Palestina, yang diidentifikasi sebagai Abdullah Muhammad Al-Shamali, telah menghembuskan nafas terakhir setelahditembak oleh tentara Israel pada hari Jumat.
Al-Shamali adalah penduduk dari kota selatan Rafah.
Menurut Departemen Kesehatan, kematian Wahba dan Al-Shamali menyebabkan jumlah korban yang meninggal secara keseluruhan di Gaza sejak “Great March of Return” dimulai pada 30 Maret mencapai 41 Palestina, termasuk setidaknya tiga anak di bawah umur dan seorang jurnalis.
WHO juga mengkritik Israel karena menyerang pertugas medis. Disebutkan, ada 48 petugas medis terluka oleh tembakan Israel ketika mencoba untuk mengevakuasi orang-orang yang terluka.
Setidaknya 19 ambulans juga telah diserang tembakan yang dilancarkan oleh sniper atau serangan dengan granat gas air mata.
Protes damai besar-besaran di Gaza telah menyaksikan ribuan pengungsi Palestina berkumpul di perbatasan. Mereka menuntut hak-hak mereka untuk kembali ke tanah air mereka.
(ameera/arrahmah.com)