YERUSALEM (Arrahmah.id) – Seorang remaja Palestina yang menggunakan pisau daging melukai berat seorang pria “Israel” dan melukai ringan seorang remaja pada Rabu (6/9/2023) di luar Kota Tua Yerusalem yang diduduki, sebelum ditangkap, kata polisi “Israel”.
“Seorang tersangka menikam seorang warga sipil… di kawasan pejalan kaki Gerbang Jaffa di Yerusalem,” kata polisi. Mereka merilis gambar pisau berlumuran darah yang diduga digunakan dalam penyerangan tersebut.
“Tersangka yang terlibat dalam insiden itu dikejar dan ditangkap oleh petugas polisi distrik Yerusalem,” kata polisi dalam sebuah pernyataan.
Tersangka kemudian diidentifikasi oleh polisi sebagai “seorang remaja berusia 17 tahun dari Yerusalem timur”, sebuah wilayah Palestina yang diduduki dan dianeksasi oleh “Israel” yang melanggar hukum internasional.
Layanan medis darurat “Israel” Magen David Adom mengatakan pihaknya merawat seorang pria dengan luka tusuk yang berada dalam “kondisi serius namun stabil”.
Rumah Sakit Hadassah di Yerusalem mengatakan mereka menerima seorang pria berusia 56 tahun dengan luka tusuk di wajah, leher dan lengannya, dan sedang memeriksa kondisinya.
Petugas medis kemudian mengatakan “seorang anak laki-laki berusia 17 tahun yang diidentifikasi sebagai turis” dirawat dan dibawa ke rumah sakit “dengan luka tusuk ringan di perutnya”.
Dimiter Tzantchev, duta besar Uni Eropa untuk “Israel”, menyatakan keprihatinannya atas serangan tersebut.
“Gelombang kekerasan saat ini sangat mengkhawatirkan dan harus dihentikan!” tulisnya di X, yang secara resmi dikenal sebagai Twitter. “Uni Eropa mengutuk terorisme dalam segala bentuk.”
Setidaknya 226 warga Palestina telah terbunuh sepanjang tahun ini ketika “Israel” hampir setiap hari melakukan serangan mematikan di Tepi Barat dan meningkatkan aktivitas permukiman ilegal.
32 warga “Israel”, seorang Ukraina dan seorang Italia juga terbunuh dalam periode yang sama, menurut penghitungan AFP berdasarkan sumber resmi. (zarahamala/arrahmah.id)