Sungguh malang nasih Mahmud Al-Sakafi, yang masih berusia 16 tahun. Remaja Palestina itu tewas mengenaskan menjadi korban kekejaman tentara Zionis Israel. Tentara-tentara Zionis itu menggilas Al-Sakafi dengan buldoser, dalam sebuah serangan ke kamp pengungsi di Ghaza Tengah.
Tentara-tentara Zionis dengan mengerahkan sekitar 35 tank lapis baja, didukung dengan pesawat helikopter Apache, menyerbu kamp pengungsi Bureij hari Kamis (20/9) pagi waktu setempat.
Saksi mata dari kalangan petugas medis Palestina mengungkapkan, pasukan Israel menyerbu rumah-rumah penghuni kamp pengungsi, dan melakukan penggeledahan untuk mencari para pejuang Palestina dan senjata-senjata tersembunyi.
Sementara itu, buldoser-buldoser tentara Zionis itu merusak tanah-tanah pertanian milik warga. Pada saat itulah, menurut sejumlah saksi mata, mereka melihat sebuah buldoser Israel mengejar seorang remaja Palestina dan tanpa ampun menggilas remaja yang tak lain adalah Al-Sakafi, hingga tewas.
Petugas medis menyatakan, empat warga Palestina lainnya termasuk dua pejuang Hamas juga terluka serius akibat terkena tembakan dari helikopter tentara Zionis. Para penghuni kamp yang mencoba menolong para korban, ikut ditembaki pasukan Israel.
Warga Ghaza kini berusaha mengumpulkan persediaan makanan dan bahan bakar menyusul makin intensifnya serangan-serangan Israel ke wilayah itu, dan sebagai antisipasi setelah pemerintah Israel mengumumkan wilayah Israel sebagai wilayah “musuh.”
“Saya mulai menyimpan persediaan bahan bakar agar tetap bisa bekerja jika Israel kembali memutus suplai bahan bakar. Saya berusaha menyimpan persediaan bahan bakar sebanyak 500 liter agar cukup untuk beberapa hari. Biarbagaimanapun kita harus hidup bukan?” kata Nidal Eslim, warga Ghaza yang bekerja sebagai sopir taxi dan ayah dari tujuh anak.
“Ini hal terbaik yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan diri kami sendiri untuk beberapa hari ke depan, ” sambung Rima, yang lebih memilih menyiapkan persediaan untuk air minum.(ln/iol)
Sumber: Eramuslim