PALESTINA (Arrahmah.com) – Remaja Palestina Muhammad Abu Latifa dieksekusi pasukan “Israel” saat serangan penangkapan di kamp pengungsi Qalandiya pada Senin (27/7/2015), ungkap keluarganya, sebagaimana dilansir Ma’an.
Pernyataan keluarga Muhammad ini membantah klaim yang menyebutkan bahwa ia terjatuh dari atap saat sedang dikejar oleh pasukan “Israel”.
Penduduk setempat mengatakan bahwa kendaraan militer “Israel” menyerbu kamp pada Senin (27/7) pagi dan masuk ke rumah Muhammad Abu Latifa (18) dalam upaya untuk menahan dia.
Polisi perbatasan “Israel” mengatakan mereka melepaskan tembakan saat remaja malang itu berusaha lari, memukul bagian bawah tubuhnya. Mereka mengklaim Muhammad meninggal saat ia melarikan diri dan jatuh dari atap rumah di kamp.
Namun, paman Muhammad, Jamal Abu Latifa, membantah pernyataan polisi. Ia mengatakan bahwa tentara “Israel” menahan Muhammad setelah menembak kakinya.
“Dia dikejar pukul 5:30 pagi, ditembak di kakinya kemudian ditangkap hidup-hidup. Yang mengejutkan, tentara ‘Israel’ menembaknya di dada, kemudian mengikatnya dengan kabel listrik dan kami memiliki bukti bahwa beberapa bagian tubuhnya patah akibat dari serangan yang dilakukan oleh tentara [Israel],” katanya kepada Ma’an.
Jamal Abu Latifa, seorang pejabat di sebuah komite kamp lokal, menambahkan bahwa Muhammad tidak jatuh dari atap dan tidak dicari oleh “Israel” untuk alasan apapun.
“Tentara pendudukan mengeksekusi Muhammad setelah mereka menahannya.”
Polisi “Israel” mengatakan mereka menyerbu kamp untuk menahan dua tersangka yang diklaim telah “merencanakan serangan teror di Israel.”
Abu Latifa adalah remaja Palestina berusia 18 yang dibunuh oleh pasukan “Israel” tahun ini dan merupakan korban keempat bulan ini.
Pada hari Kamis, pasukan “Israel” menembak mati Falah Hammad Abu Maria (53), di selatan Tepi Barat saat menangkap putranya.
Sehari sebelumnya, pasukan “Israel” menembak dan membunuh Muhammad Ahmad Alawneh (21), di Jenin.
Awal bulan ini, remaja kamp pengungsi Qalandiya lainnya, Muhammad Hani Al-Kasbah (17), ditembak mati oleh seorang komandan “Israel” setelah melempar batu ke arah sebuah kendaraan militer “Israel”.
Komandan “Israel” itu mengklaim hidupnya dalam bahaya, meskipun rekaman video kemudian menegaskan laporan saksi bahwa Muhammad Hani Al-Kasbah melarikan diri dari tentara penjajah ketika ia kemudian ditembak mati. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.
(banan/arrahmah.com)