KABUL (Arrahmah.com) – Seorang relawan kemanusiaan asal Inggris, Linda Norgrove tewas dibunuh oleh lemparan granat tentara khusus Amerika yang dikirim untuk menyelamatkannya, ujar penyelidikan bersama AS-Inggris.
Norgrove (36) merupakan warga Inggris asal Skotlandia yang disandera di Afghanistan pada September lalu, ia tewas 8 Oktober 2010.
Publik mengira ia dibunuh oleh para penculiknya.
Menteri Luar Negeri William Hague mengatakan tentara AS tidak disiplin untuk tidak menginformasikan kepada komandan mereka segera bahwa granat yang menjadi penyebab kematiannya.
Sebuah tim investigasi yang terdiri dari 10 orang menghabiskan hampir tiga minggu untuk mewawancarai semua pihak yang terlibat dalam upaya penyelamatan.
Mereka juga memiliki akses rekaman video, laporan dan hasil pemeriksaan yang menunjukkan bahwa Norgrove meninggal karena mengalami cedera di kepala dan dada.
Militer AS mengklaim ketika granat itu dilemparkan tidak ada anggota tim yang melihat atau mendengar suara Linda Norgrove.
Mr. Hague mengatakan, “Setelah penyelidikan jelaslah bahwa cedera ini disebabkan oleh granat.”
Dia mengatakan pasukan khusus tidak segera memberi tahu atasannya mengenai pelemparan granat.
Mr. Hague mengatakan ini melanggar hukum militer dan sejumlah tentara tidak disiplin.
Sebelum membuat pernyataan, Mr. Hague telah menemui orang tua Linda Norgrove.
Dalam sebuah pernyataan, keluarga mengatakan : “Kami berterima kasih kepada Inggris dan pejabat militer AS yang memimpin penyelidikan penculikan Linda dan upaya penyelamatan yang ternyata gagal.”
“Kami membutuhkan waktu untuk mencerna isi laporan sebelum membuat komentar lebih lanjut.”
Komando Pusat AS mengatakan kematian Norgrove merupakan tragedi yang mengerikan, mereka tetap menyalahkan para penculik atas kematiannya walaupun sudah jelas-jelas granat tentara AS-lah yang menjadi penyebabnya. (haninmazaya/arrahmah.com)