JAKARTA (Arrahmah.com) – Departemen Luar Negeri (Deplu) menilai permintaan izin 100 relawan Indonesia ke Jalur Gaza, Palestina tidak tepat. Karena selama ini, Deplu memang tidak pernah memberikan izin kepada para relawan yang berangkat ke daerah konflik di luar negeri.
“Sebenarnya tidak tepat untuk izin ke pemerintah (Deplu), dan selama ini deplu juga tidak pernah memberikan izin bagi para relawan yang berangkat ke luar negeri,” ujar juru bicara Deplu Tengku Faizasyah kepada media, Selasa (30/12). Faizasyah menyarankan, agar bantuan dan bentuk solidaritas yang diberikan kepada korban di Palestina bisa disesuaikan seperti obat-obatan, materi (uang), dan dukungan moril.
Lebih Lanjut Faizasyah menuturkan, bantuan tersebut lebih tepat karena sebelumnya telah ada pembicaraan dengan para duta besar perwakilan Palestina di Indonesia.
“Kami telah melakukan pembicaraan dengan perwakilan Palestina, Yaman, dan Kairo. Mereka menganggap bantuan yang lebih tepat adalah obat-obatan, uang, dan dukungan moril dari masyarakat Indonesia,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, berbagai lembaga swadaya masyarakat (LSM) berencana mengirimkan 100 relawan ke Jalur Gaza. Namun pengiriman tersebut tergantung dari izin yang akan dikeluarkan Deplu. (Hanin Mazaya/SM)