BANTEN (Arrahmah.com) – Relawan HILMI-FPI membersihan lumpur dan reruntuhan material pasca Tsunami di Selat Sunda yang diakibatkan erupsi Gunung Anak Krakatau.
Ratusan bangunan rusak, serta beberapa bangunan yang masih utuh dipenuhi lumpur dan sampah yang hanyut akibat diterjang gelombang, Tak terkecuali sarana ibadah, seperti yang terjadi di Musholla An Nuur.
Musholla An Nuur, yang berada tepat berada di bibir pantai di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumur, Pandeglang-Banten dipenuhi serpihan reruntuhan dan material sampah berserakan menyisakan genangan lumpur tebal .
“Alhamdulillah, puluhan relawan HILMI-FPI Banten beserta para warga setempat berhasil membersihkan semua sampah yang menutupi bagian dalam Musholla tersebut,” ungkap Yogi Nugraha, Sekretaris HILMI-FPI Jawa Barat, melalui pesan singkatnya, Kamis (27/12/2018).
Bahkan, kata Yogi, Ketua DPC FPI Sumur yang kebetulan rumahnya dekat dengan Musholla tersebut merasa senang dan sangat bersyukur lantaran kini Musholla tersebut sudah bisa dipergunakan untuk melakukan ibadah.
“Insya Allah, kami para relawan akan membuka Posko disana untuk menghidupkan kembali sarana ibadah. Karena jika Musholla tersebut tidak dihidupkan lagi, maka akan menambah rasa trauma masyarakat akan adanya tsunami susulan,” lanjutnya.
Hingga kini masyarakat masih belum berani untuk kembali ke rumah mereka lantaran tebaran isu akan dampak tsunami dari Gunung Anak Krakatau yang kembali memuntahkan laharnya yang akan menimbulkan tsunami kembali.
“Kami berupaya untuk kembali menghidupkan Masjid dan Musholla lagi, lewat sholat berjamaah, pengajian dan sholawat. Dan saat ini Kang Ujang yang sejak bencana tsunami melanda, beliau selalu stand by untuk menghidupkan Masjid dan Musholla, agar masyarakat dapat kembali ke rumahnya masing-masing,” jelas Yogi.
(ameera/arrahmah.com)