SALMA (Arrahmah.com) – Hari Ahad (4/8/2013) merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh para pejuang yang ada di Salma dan sekitarnya. Karena mereka akan mengadakan serangan gabungan yang terdiri dari beberapa katibah ke beberapa pos komando militer rezim Asad yang ada di kawasan Jabal Akrod, seperti daerah Tallah, Durin dan Barudah serta beberapa wilayah lainnya.
Serangan gabungan ini sempat mengalami penundaan disebabkan medan pertempuran yang sulit dan perbandingan jumlah kekuatan senjata yang tidak sebanding antara para pejuang Suriah dan tentara rezim.
Tapi setelah berlangsungnya koordinasi dan perhitungan yang matang dari para pimpinan pejuang, akhirnya mereka sepakat untuk melaksanakan secara serempak serangan ke beberapa pos komando militer rezim.
Suasana Saat Serangan
Suara-suara ledakan bom dan mortir pun menggemparkan kawasan Jabal Akrod, khususnya Rumah Sakit Lapangan (RSL) Salma. Tim medis kami dari Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) sempat diamankan oleh beberapa pejuang.
Mengingat intensitas serangan yang begitu tinggi, akhirnya seluruh relawan medis yang ada di RSL Salma ditempatkan di ruang bawah tanah. Suasana haru dan penuh rasa harap akan mendapatkan kemenangan dalam pertempuran ini meliputi seluruh tim medis.
Di saat itulah, banyak dari mereka memunajatkan doa kepada Alloh ta’ala untuk memberikan kemenangan dan keselamatan kepada para mujahidin dan seluruh penduduk yang ada di Salma dan sekitarnya.
Mujahidin Berhasil Kuasai Pos Komando Militer Musuh
Sesaat kemudian, tepatnya pukul 8 pagi waktu setempat, kami dan relawan medis lainnya mendapatkan kabar bahwa para pejuang telah berhasil menguasai dua pos komando militer yang ada di desa Barudah dan Tallah.
Kabar kemenangan tersebut langsung disambut dengan pekikan takbir dan tangis haru, Abu Fauzan Saiful Anwar selaku tim reporter dari Syam Organizer tak kuasa membendung air mata haru dan diikuti dengan rekan tim lainnnya.
Ustadz Abu Shofi pun juga tak henti-hentinya memanjatkan doa untuk para pejuang yang ada di front. Di saat-saat sholat shubuh dan witir beliau pun tak lupa untuk menyisipkan doa bagi para pejuang dan kaum muslimin.
Suara-suara ledakan dan bom masih terus bersahutan memecah kesunyian Jabal Akrod khususnya kota Salma. Sampai berita ini ditulis serangan balasan dari rezim asad masih belum berhenti mengirimkan bom-bom dan rudalnya ke kawasan Salma, Jabal Akrod.
Ma’rokah Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha
Ada yang menarik dari aksi kali ini, bahwa serangan fajar gabungan (ma’rokah ittihadul Kubro) ini dikenal juga dengan nama “Ma’rokah Ummul mukminin ‘Aisyah radhiyallahu anha”. Diberi nama tersebut, karena daerah yang diserang merupakan daerah kaum nushoiriyah yang sangat membenci ibunda ‘Aisyah dan sering mencelanya.
Oleh sebab itulah para mujahidin memberikan nama operasi militer mereka dangan nama Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha sebagai wujud pembelaan dan bukti cinta kepada keluarga Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam.
Menurut kabar yang diperoleh dari para pejuang setempat, bahwa peperangan ini telah dirancang satu setengah tahun yang lalu. Dan Alhamdulillah, pada hari ini bisa terlaksana serta mendapatkan kemenangan. Lebih dari lima pos pengintai militer telah dikuasai oleh pejuang Suriah.
Korban luka-luka dari para pejuang yang dirawat di RSL Salma dan Rumah Sakit yang ada disekitar Jabal Akrod mencapai 100 orang dan adapun yang syahid mencapai 30 orang.
Di antara mereka adalah Syaikh Qohthon pimpinan Batalyon At Tauhid dari Latakia dan juga Walid Ausi salah satu pimpinan katibah yang ada di Jabal Akrod. Dan Abu Hasan Bremo, salah satu awak media di Salma pun turut menjadi korban tewas oleh tentara rezim, semoga Allah menerima amal shalihnya. Amin.
Thariqah Syahadah
Alhamdulillah, karena pos pengintaian yang ada di wilayah Barudah atau anbate sudah dikuasai oleh para pejuang maka ‘thariqah syahadah’ pun bisa dilalui oleh para pejuang dan penduduk setempat dengan aman. Dimana sebelumnya kawasan ini menjadi momok bagi siapa saja yang melintasinya, karena khawatir akan serangan dari arah pos pengintaian Barudah.
Mereka menamakan dengan ‘thariqah syahadah’ karena sudah banyak yang syahid dijalan ini, selain itu setiap yang melalui jalan ini dihimbau agar senantiasa melafalkan dua kalimat syahadat dengan harapan jika kita yang terkena saat melintasi jalan tersebut maka akhir kalimat yang terucap adalah kalimat syahadat.
Dokter Romi Habib selaku kepala RSL Salma memberikan semangat kepada seluruh relawan medis Bahwa kemenangan sudah dekat karena kemenangan hanya milik Alloh sepenuhnya, dan orang-orang dholim akan melihat sendiri kebinasaan mereka, tegas beliau. Hasbunallaahu wani’mal wakiil.
Korban Berjatuhan
Hari Senin (5/8/2013), tim medis Rumah Sakit Lapangan (RSL) Salma seluruhnya, baik yang berasal dari Indonesia maupun tim medis Suriah bersiaga untuk menerima korban dari pertempuran ini, terkhusus dari kalangan pejuang.
Karena seperti difahami bersama bahwa peperangan pasti akan melahirkan korban, baik terluka maupun yang tewas. Dan kami sebagai tim medis harus senantiasa bersiaga menghadapinya.
Benar saja, sejak pagi tadi kami menerima korban luka dari pihak pejuang Suriah yang terus berdatangan hingga menjelang Isya waktu setempat. Kami dari tim medis pun bahu membahu untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban luka.
Jika korban luka tersebut ringan, maka tim medis kami dapat mengatasinya dengan mudah. Adapun jika luka tersebut tergolong berat, maka kami sekedar memberikan pertolongan pertama untuk kemudian kami rujuk ke rumah sakit lain yang lebih memadai.
Menurut informasi yang kami terima, lebih dari 50 orang meninggal dunia dalam serangan fajar tersebut dan ratusan lainnya luka-luka. Semoga Allah menerima amal ibadah mereka, dan memberikan kesabaran kepada mereka yang terluka. Semoga setiap rasa sakitnya menghapuskan dosa-dosanya. Amin. (Fadly/hilalahmarsociety.org/arrahmah.com)