BEIRUT (Arrahmah.com) – Para pemimpin dunia telah menawarkan dukungan kepada Libanon setelah ledakan besar yang menewaskan sedikitnya 73 orang dan melukai 3.700 lainnya di ibu kota, Beirut.
Sementara penyebab ledakan itu masih belum jelas, kepala keamanan internal Libanon Abbas Ibrahim mengatakan lokasi ledakan di daerah pelabuhan adalah tempat tinggal bahan-bahan peledak tinggi.
Ledakan itu melepaskan getaran ke seluruh kota, meratakan sebagian besar pelabuhan, merusak bangunan, dan mengirim awan jamur raksasa ke langit.
Beberapa jam setelah ledakan, ambulans terus melarikan korban luka ke rumah sakit ketika helikopter militer membantu memerangi kebakaran yang mengamuk di pelabuhan. Para pejabat memperkirakan jumlah kematian akan meningkat.
Beginilah reaksi dunia:
Turki
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Libanon, menambahkan bahwa Ankara siap membantu dalam “segala hal”.
“Memohon rahmat Allah kepada mereka yang kehilangan nyawanya dalam ledakan yang terjadi di pelabuhan Beirut. Belasungkawa kami untuk saudara-saudara dan orang-orang yang ramah di Libanon. Berharap tidak akan ada lagi kerugian. Siap membantu saudara-saudari Lebanon kami dengan berbagai cara,” kata Cavusoglu.
Presiden Turki Erdogan juga menawarkan bantuan kemanusiaan dalam percakapan telepon dengan rekannya dari Libanon, Michel Aoun.
Perancis
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan solidaritasnya untuk Libanon dan mengatakan Perancis mengirim sumber daya ke lokasi ledakan.
“Saya menyatakan solidaritas persaudaraan saya dengan Libanon setelah ledakan yang menewaskan begitu banyak korban dan kerusakan malam ini di Beirut. Perancis berdiri di samping Libanon. Selalu. Bantuan dan sumber daya Perancis sedang diangkut ke lokasi [ledakan],” tulis Macron di Twitter.
Inggris
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyatakan kesiapannya untuk membantu Libanon dengan cara apa pun yang memungkinkan.
“Gambar-gambar dan video-video dari Beirut malam ini mengejutkan. Semua pikiran dan doa saya bersama orang-orang yang terperangkap dalam insiden mengerikan ini. Inggris siap memberikan dukungan dengan cara apa pun yang kami bisa, termasuk kepada warga negara Inggris yang terkena dampak,” tulis Johnson di Twitter.
Qatar
Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani menghubungi Presiden Michel Aoun untuk menyampaikan belasungkawa, menurut kantor berita milik pemerintah Qatar. Negara Teluk tersebut mengatakan akan mengirim rumah sakit lapangan untuk mendukung medis Libanon.
Sheikh Tamim berharap “pemulihan cepat bagi yang terluka”, QNA melaporkan, menambahkan bahwa ia “menyatakan solidaritas Qatar untuk Libanon dan kesediaannya untuk menyediakan semua jenis bantuan”.
Arab Saudi
Kementerian luar negeri Arab Saudi mengatakan mereka mengikuti dengan keprihatinan besar konsekuensi dari ledakan pelabuhan Beirut, menurut kantor berita negara.
Pernyataan itu juga menegaskan dukungan penuh dan solidaritas kerajaan dengan rakyat Libanon.
Italia
Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio menulis di media sosial bahwa ia berharap “pemulihan cepat” bagi mereka yang terluka dalam ledakan itu.
“Italia dekat dengan teman-teman Libanon di saat yang tragis ini. Pikiran kami ditujukan kepada keluarga para korban, kepada siapa kami menyatakan belasungkawa mendalam kami, dan kepada orang-orang yang terluka, kepada siapa kami menginginkan pemulihan yang cepat,” kata Di Maio.
Amerika Serikat
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menggambarkan ledakan itu sebagai “tragedi” dan menawarkan bantuan AS ke Libanon.
“Kami sedang memantau dan siap membantu orang-orang Libanon saat mereka pulih dari tragedi yang mengerikan ini,” tulis Pompeo di Twitter.
Pompeo dalam pernyataan yang menyertainya mengatakan bahwa AS akan menunggu temuan pihak berwenang Libanon tentang penyebab ledakan itu.
“Tim kami di Beirut telah melaporkan kepada saya kerusakan parah pada sebuah kota dan orang-orang yang saya sayangi, sebuah tantangan tambahan di masa krisis yang sudah dalam,” ujar Pompeo. (haninmazaya/arrahmah.com)