KEDIRI (Arrahmah.com) – Pedagang Kaki Lima (PKL) di sejumlah ruas jalan Kota Kediri dalam sepekan terakhir diliputi keresahan. Berdalih untuk kepentingan penertiban dan penataan, Satpol PP setempat memberlakukan pungutan liar senilai Rp 50 ribu per PKL.
Nur Badik, Ketua Paguyuban PKL Jalan Dhoho membenarkan adanya pungutan liar oleh Satpol PP tersebut. Modusnya, setiap PKL diwajibkan menyerahkan uang senilai Rp 50 ribu, yang selanjutnya ditukar dengan Kartu Kendali (KK) keberadaan lokasi usahanya.
“Sebelum kartu itu dibagikan, kami sudah dikumpulkan untuk sosialisasi. Kami sudah sampaikan keberatan, tapi tetap saja dijalankan,” kata Badik, kepada detiksurabaya.com di kiosnya, Jumat (18/3/2011).
Selain KK, untuk setiap pungutan sebesar Rp 50 ribu yang dibayarkan, PKL juga mendapatkan selembar tiket jalan santai yang dilaksanakan sebagai rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Satpol PP. Satpol PP berdalih terpaksa meminta bantuan ke PKL, karena tak memiliki anggaran untuk merayakan hari jadinya.
“Itu yang semakin membuat kami keberatan. Kalau memang tidak punya anggaran kenapa dipaksakan ada jalan santai,” tambah Badik tegas.
Sementara Kepala Satpol PP Kota Kediri Muhammad Ivantoro tak menampik adanya pungutan oleh pihaknya, namun menolak disebut liar. Dia berdalih KK dibagikan untuk kepentingan PKL, dengan biaya yang dikenakan sebagai ganti ongkos cetak.
“Lagian kami tidak pernah menentukan nilai. Kisaran yang dikenakan di lapangan antara 20 sampai 25 ribu,” kilah Ivantoro.
KK, masih menurut Ivantoro, dimaksudkan untuk memudahkan penataan PKL, terlebih pada kemungkinan masuknya pedagang musiman di waktu tertentu. “Kedepan, kalau ada penertiban mereka yang stannya tidak ber KK akan dengan tegas ditertibkan. Ini untuk kepentingan mereka dan sudah ada kesepakatan diantara kami,” sambungnya.
Mengenai keharusan PKL membeli tiket jalan santai, yang penarikannya dibarengkan dengan pembayaran KK, Ivantoro mengakui pihaknya memang tak memiliki anggaran untuk hari jadi. Seluruh anggaran yang terkumpul nantinya dikembalikan ke peserta jalan santai dalam bentuk hadiah.
“Ini kami adakan untuk menjaga hubungan baik dengan masyaraat, termasuk PKL. Ini sarana silaturahmi,” tutup Ivantoro enteng. (dtk/arrahmah.com)