ABUJA (Arrahmah.com) — Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengatakan 12 juta anak takut pergi ke sekolah di negara itu. Seperti dilaporkan AFP, Rabu (27/10/2021).
Penculikan sekolah massal pertama di negara terpadat di Afrika terjadi di timur laut pada tahun 2014.
Saat itu, Boko Haram menculik 276 gadis dari Chibok, dan memicu kampanye global yang disebut #BringBackOurGirls.
“Sejak itu, serangan terhadap sekolah telah meningkat pesat dan menyebar ke seluruh bagian utara negara itu,” kata Buhari pada Selasa (26/10), saat berpidato pada konferensi tentang keselamatan dalam pendidikan di ibu kota, Abuja.
Orang-orang bersenjata di barat laut dan tengah Nigeria semakin menargetkan sekolah, menculik lebih dari 1.000 siswa sejak Desember.
Akibat penculikan yang marak, kata Buhari, ada lebih dari 12 juta anak saat ini trauma dan takut pergi ke sekolah. Anak perempuan sangat terpengaruh.
“Gadis-gadis muda yang meninggalkan sekolah lebih awal berisiko dinikahkan,” para ahli memperingatkan.
Save the Children menyatakan awal bulan ini bahwa diperkirakan 44% anak perempuan di Nigeria menikah sebelum ulang tahun ke-18 mereka, salah satu tingkat pernikahan anak tertinggi secara global.
Sebagian besar siswa yang diculik dibebaskan setelah negosiasi dengan penculiknya.
“Tetapi bahkan ketika para siswa yang diculik dibebaskan. Trauma dari kejadian itu tetap melekat di benak mereka,” kata Buhari.
Pensiunan jenderal, yang pertama kali terpilih pada 2015, mengatakan pemerintah sangat berkomitmen untuk memprioritaskan keselamatan di sekolah.
“Kami telah mengidentifikasi dan menerapkan mekanisme, untuk memastikan keselamatan dan keamanan sekolah di Nigeria. Tetapi kami sulit menghadapi tantangan keamanan ini dan dampaknya,” tambah pria berusia 78 tahun itu.
Operasi militer sedang berlangsung di seluruh negeri, tetapi pasukan keamanan sering digambarkan kewalahan menghadapi milisi. (hanoum/arrahmah.com)