(Arrahmah.com) – Bismillah. Alhamdulillah, Engkau perkenankan hamba tadabbur serta bermunajat di zona taman-taman surga, di antara rumah baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan mimbar beliau.
Usai tahajjud sembari zikir dan meluapkan kerinduan kepada-Mu dan di antara desah serta isak tangis para peziarah di atas sajadah Raudhah.
Sambil berlabuh dalam dekap rahmat-Mu dan dalam syahdunya doa para shalihin di antara tiang Abu Bakar dan Umar radhiyallahu ‘anhuma, tersembul keprihatinan saksikan nasib bangsa Indonesia yang terus berkabung dalam amuk bencana yang tak jera melanda.
Keprihatinan tentang korupsi, narkoba, dekadensi moral, kebusukan politisi dan derita rakyat miskin.
Tentang kondisi rakyat Indonesia yang mayorits muslim, mengapa sikap dan mental maling begitu melekat pada tokoh dan politisi yang mengaku muslim padahal agamanya mengharamkan segala bentuk maksiat dan kemungkaran?
Ternyata mayoritas dari mereka memosisikan kitab petunjuk al-Qur’an bagai buku novel yang berisi hayal belaka, sehingga keberkahan ibadah shalat, puasa, zakat dan haji tidak berfungsi dalam membimbing gerak hidupnya.
Benarlah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
« يُوْشِكُ أَنْ يَأْتِيَ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يَبْقَى مِنَ الْإِسْلاَمِ إِلاَّ اِسْمُهُ ، وَلاَ يَبْقَى مِنَ الْقُرْآنِ إِلاَّ رَسْمُهُ ، مَسَاجِدُهُمْ عَامِرَةٌ وَهِيَ خِرَابٌ مِنَ الْهُدَى ، عُلَمَاؤُهُمْ شَرٌّ مِنْ تَحْتِ أَدِيْمِ السَّمَاءِ مِنْ عِنْدِهِمْ تَخْرُجُ الْفِتْنَةُ وَفِيْهِمْ تَعُوْدُ »
“Akan datang pada ummatku suatu zaman, yang tidak tersisa dari Islam kecuali namanya, dan tidak tersisa dari al-Qur’an kecuali tulisannya, masjid mereka ramai akan tetapi sepi dari petunjuk, ulama mereka sejelek-jelek manusia di kolong langit, darinya keluar fitnah dan kepada mereka fitnah tersebut kembali.” (HR. Baihaqi)
Mengapa umat Islam tidak mengoptimalkan peran memperbaiki kondisi Indonesia menggunakan fasilitas negara dan otoritas politik yang mereka miliki dengan mengimplementasikan keunggulan ajaran Islam?
Marilah bersatu di atas kebenaran al-Qur’an dan mengamalkannya dalam gerak langkah kehidupan.
Ya Allah pandaikan kami untuk bersyukur dan masukkan kami dalam golongan hamba-Mu yang shalih, Amin.
Raudhah asy-Syarifah, Masjid an-Nabawi
Madinah al-Munawwarah, Ahad, 24 Rabi’ul Awwal 1435 H / 26 Januari 2014 M.
Akhukum fillah
Irfan Suryahardy Awwas
(arrahmah.com)