ANKARA (Arrahmah.id) – Ratusan warga negara Indonesia (WNI), koban gempa di Turki mengungsi di kantor Kedutaan Besar RI di Ankara. Mahasiswa asal Indonesia Tengku Fauzi Muhammad mengatakan, setidaknya ada sekitar 100an WNI yang mengungsi di KBRI ini.
“Alhamdulillah sekarang kami berada di tempat pengungsian di KBRI di Ankara,” kata mahasiswa asal Indonesia Tengku Fauzi Muhammad dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Selasa (14/2/2023).
Ia pun menceritakan peristiwa gempa yang dialaminya pada 6 Februari 2023.
“Ketika peristiwa terjadi orang-orang sudah pada terlelap tidur dan posisinya saat itu teman saya masih begadang,’ tutur Tengku.
“Jadi saat gempa terjadi alhamdulillah saya dibangunkan teman saya. Saya dan teman saya lalu pergi keluar,” lanjutnya.
Ketika itu, ujarnya, dia hanya memakai baju tidur untuk menyelamatkan diri dari gempa.
“Saya ketika itu di dalam gedung apartemen, apartemen saya tidak benar-benar runtuh tetapi dalamnya benar-benar hancur,” terangnya.
Kemudian pascagempa, ia dan temannya dihadapi dengan kekurangan makanan.
“Ketika itu tidak ada air, tidak ada makanan dan setelah 30 jam baru bantuan datang,” ucapnya.
Menurutnya, saat ini dalam pengungsian di kantor KBRI Ankara segala kebutuhan seperti makanan telah tercukupi. “Alhamdulillah di KBRI Ankara sudah dicukupkan segala kebutuhan,” tutur Tengku.
Di sisi lain, ia menceritakan maraknya penjarahan pascagempa yang terjadi di Turki.
“Benar ada penjarahan, jadi orang-orang itu menggali mencari barang-barang berharga dari reruntuhan bangunan,” jelasnya.
Sedangkan mengenai perkuliahan di kampus tempat ia belajar di Turki telah diliburkan.
“Dari pemerintah Turki menyatakan kota-kota yang terdampak gempa itu diliburkan dan dialihkan jadi pembelajaran awal,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Tengku berencana akan pulang ke tanah air dalam waktu dekat.
“Saya sendiri berencana akan pulang ke Indonesia dan saya akan mengikuti kelas secara online,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.id)