ANKARA (Arrahmah.com) – Ratusan warga Turki yang marah menghancurkan toko-toko dan properti yang diyakini milik migran Suriah di ibu kota Ankara.
Tindakan kekerasan itu mendorong polisi untuk turun tangan, lansir BBC, Kamis (12/8/2021).
Kerusuhan pecah pada Rabu (11/8) malam sebagai tanggapan atas perkelahian antara penduduk setempat dan orang-orang yang diyakini migran Suriah.
Di mana seorang warga negara Turki ditikam hingga tewas, ungkap BBC.
Gambar di media sosial menunjukkan lusinan pria berteriak menerobos barisan polisi dan kemudian menyerang mobil dan toko yang diyakini milik keluarga Suriah.
“Demonstrasi dan peristiwa yang terjadi di distrik Altinag kami malam ini telah berakhir sebagai hasil dari ketenangan warga kami dan kerja keras pasukan keamanan kami,” kata kantor gubernur Ankara.
“Rakyat kami dengan hormat diminta untuk tidak mempercayai berita dan postingan yang provokatif,” katanya mengacu pada pertarungan yang memicu kerusuhan.
Kantor berita Anadolu Agency mengatakan dua warga negara asing telah ditangkap.
Keduanya didakwa melakukan pembunuhan sehubungan dengan pertarungan mematikan itu.
Kerusuhan di Ankara datang dengan jajak pendapat yang menunjukkan sentimen anti-migran naik tinggi di antara banyak orang Turki.
Turki telah menjadi rumah bagi 3,6 juta warga Suriah di bawah kesepakatan yang dicapai dengan Uni Eropa pada 2016 untuk membantu mencegah krisis migran di benua itu.
Kedua belah pihak saat ini sedang bekerja untuk memperbarui perjanjian.
Ankara telah menerima dana miliaran dolar sebagai imbalan untuk mendirikan kamp-kamp di tenggara yang sekarang menampung lebih dari empat juta orang.
Partai oposisi utama Turki bulan lalu membuat gelombang dengan bersumpah untuk mengirim warga Suriah “pulang” jika berkuasa dalam pemilihan umum yang dijadwalkan pada 2023. (hanoum/arrahmah.com)